Lelaki yang dituduh membunuh delapan orang dalam serangkaian penembakan di beberapa lokasi spa di negara bagian Georgia diperkirakan akan hadir untuk menghadapi dakwaan di pengadilan hari Kamis.
Para jaksa penuntut hari Rabu (17/3) menuduh Robert Aaron Long, 21, dari Woodstock, Georgia melakukan delapan pembunuhan dan satu penganiayaan berat. Ia ditangkap setelah penembakan di kawasan Atlanta pada Selasa (16/3) malam dan ditahan di Pusat Penahanan Orang Dewasa Cherokee County.
Polisi Rabu (17/3)menyatakan mereka belum mengetahui motif penembakan di mana enam korban tewas adalah perempuan keturunan Asia. Seorang lelaki kulit putih dan seorang perempuan kulit putih juga tewas dalam penembakan itu. Satu orang lagi masih dirawat di rumah sakit karena cedera, kata polisi.
Sewaktu ditangkap, Long mengatakan kepada polisi bahwa serangan-serangan itu tidak bermotif rasial. Ia memiliki masalah “ketagihan seks,” kata pihak berwenang.
Penembakan itu menimbulkan gelombang ketakutan di kalangan komunitas Amerika keturunan Asia, yang telah menghadapi berbagai serangan yang terjadi sejak awal pandemi virus corona setahun silam. Virus itu berasal dari China.
Penembakan itu tampaknya merupakan “pertemuan antara kekerasan berbasis gender, misogini dan xenofobia (ketakutan terhadap orang asing),” kata Bee Nguyen, warga Amerika keturunan Vietnam pertama yang menjadi anggota DPRD Georgia.
Nguyen telah sering menunjukkan dukungan bagi perempuan dan masyarakat nonkulit putih di Georgia, sebut Associated Press.
“Ia tampaknya memiliki masalah yang ia anggap sebagai ketagihan seks, dan melihat lokasi-lokasi spa itu sebagai tempat yang bisa didatanginya. Ini merupakan godaan baginya yang ia ingin hilangkan,” kata sherif Cherokee County Kapten Jay Baker kepada wartawan.
Para pejabat menyatakan mereka tidak tahu apakah Long benar-benar sering ke spa di mana penembakan terjadi dan menyatakan ia mungkin dalam perjalanan ke Florida untuk melakukan lebih banyak lagi penembakan.
Seorang aparat penegak hukum mengatakan kepada CNN bahwa keluarga Long baru-baru ini mengusirnya keluar rumah karena masalah ketagihan seksnya itu. Ia dilaporkan menghabiskan waktu berjam-jam menonton pornografi.
Kepala Polisi Atlanta Rodney Bryant mengatakan terlalu dini untuk menggolongkan penembakan itu sebagai kejahatan karena kebencian.
Presiden Joe Biden menyatakan ia belum dapat mengomentari motif di balik penembakan itu sampai mendapat lebih banyak informasi. [uh/ab]