Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, Jumat (19/3) memberikan penghiburan ketika mengunjungi Atlanta, kepada warga Amerika keturunan Asia yang sedang terguncang oleh berbagai kasus kekerasan anti-Asia. Kunjungan Biden ke Atlanta itu hanya beberapa hari setelah seorang pria bersenjata kulit putih membunuh delapan orang, kebanyakan korban adalah perempuan etnis Asia-Amerika.
Kunjungan yang dilakukan ketika kekerasan anti-Asia secara nasional meningkat tajam, semakin diperkuat dengan kehadiran Harris, warga Amerika keturunan Asia Selatan pertama yang memegang jabatan nasional.
Itu datang ketika Biden hari Jumat menyatakan dukungan atas Undang-Undang Kejahatan Kebencian COVID-19, sebuah undang-undang yang akan memperkuat pelaporan dan tanggapan pemerintah terhadap kejahatan kebencian dan menyediakan sumber daya bagi komunitas Asia-Amerika.
"Rasisme itu nyata di Amerika. Dan selalu demikian. Xenofobia nyata di Amerika, dan selalu demikian. Seksisme, juga," kata Harris.
"Presiden dan saya tidak akan diam. Kami tidak akan diam. Kami akan selalu tegas menentang kekerasan, kejahatan kebencian dan diskriminasi, di mana pun dan kapan pun itu terjadi."
"Kebencian tidak punya tempat berlindung yang aman di Amerika," kata Biden, menyerukan masyarakat Amerika untuk melawan kefanatikan ketika mereka melihatnya.
Biden mengungkapkan rasa yang sangat menyayat hati ketika mendengarkan sejumlah legislator keturunan Asia-Amerika dan para
pemimpin komunitas lainnya membahas hidup dalam ketakutan atas tindak kekerasan selama bertemu dengan mereka, sebelum Biden dan Harris menyampaikan pidato di Universitas Emory.[mg/pp]