Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Jumat (26/3) mendesak masyarakat global untuk menyumbangkan vaksin COVID-19 kepada negara-negara miskin, dan mengutip kebutuhan yang mendesak bagi pengadaan 10 juta dosis untuk program distribusi vaksin yang diprakarsai WHO yang dikenal dengan COVAX.
“COVAX sudah siap mengerahkan vaksin, tetapi kami tidak bisa karena tidak punya persediaan,” demikian kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi virtual di Jenewa, Swiss.
“Kesepakatan bilateral, larangan ekspor, dan nasionalisme vaksin telah mengakibatkan distorsi dalam pasar dengan ketidaksetaraan besar dalam persediaan dan permintaan,” kata Tedros.
COVAX adalah singkatan dari COVID-19 Vaccines Global Access yang disasarkan untuk menyediakan akses yang setara terhadap vaksin COVID-19 di seluruh dunia.
Pemimpin WHO itu juga menyerukan negara-negara maju untuk menyumbangkan dosis vaksin mereka yang kelebihan kepada COVAX.
Sementara itu, di kantor PBB di New York, 181 negara menandatangani sebuah deklarasi politik yang menyerukan agar vaksin COVID-19 diperlakukan sebagai barang publik global, yang memastikan akses yang terjangkau, setara, dan adil untuk semua orang terhadap vaksinasi COVID-19. [jm/pp]