Tautan-tautan Akses

Perancis Anjurkan Warganya Tinggalkan Pakistan


Perancis menganjurkan warganya yang tinggal di Pakistan meninggalkan negara itu untuk sementara waktu, dan memperingatkan adanya ancaman serius terhadap kepentingan-kepentingan Perancis di negara itu. (Foto: ilustrasi).
Perancis menganjurkan warganya yang tinggal di Pakistan meninggalkan negara itu untuk sementara waktu, dan memperingatkan adanya ancaman serius terhadap kepentingan-kepentingan Perancis di negara itu. (Foto: ilustrasi).

Perancis menganjurkan warganya yang tinggal di Pakistan meninggalkan negara itu untuk sementara waktu, dan memperingatkan adanya ancaman serius terhadap kepentingan-kepentingan Perancis di negara itu. Dua sumber diplomatik mengatakan itu kepada Associated Press, Kamis (15/4), setelah terjadinya bentrokan kekerasan di sana pekan ini.

Ribuan Muslim Pakistan bentrok dengan polisi awal pekan ini sebagai protes terhadap penangkapan pemimpin mereka menjelang diselenggarakannya unjuk rasa untuk memprotes publikasi kartun-kartun di Perancis yang menggambarkan Nabi Muhammad. Bagi banyak Muslim, penggambaran Nabi adalah penghujatan terhadap agama.

Kedua sumber diplomatik itu mengatakan bahwa anjuran untuk meninggalkan Pakistan telah dikirim Rabu malam ke para warga negara dan perusahaan-perusahaan Perancis setelah munculnya ancaman dari kelompok Musim garis keras Tehrik-i-Labaik Pakistan (TLP) yang menarget kepentingan-kepentingan Perancis.

Kendaraan pasukan keamanan terlihat di sepanjang jalan raya Islamabad-Rawalpindi yang diblokir, saat berlangsungnya aksi protes anti-Prancis oleh aktivis dan pendukung Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), sebuah partai agama, di Islamabad, 16 November 2020.
Kendaraan pasukan keamanan terlihat di sepanjang jalan raya Islamabad-Rawalpindi yang diblokir, saat berlangsungnya aksi protes anti-Prancis oleh aktivis dan pendukung Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), sebuah partai agama, di Islamabad, 16 November 2020.

Menurut mereka, Kedubes Perancis di Pakistan merekomendasikan agar warga negara Perancis untuk segera meninggalkan negara itu, dan perusahaan-perusahaan Perancis menghentikan kegiatan mereka untuk sementara waktu.

Hubungan antara Paris dan Islamabad memburuk sejak itu akhir tahun lalu setelah Presiden Emmanuel Macron menyampaikan penghormatannya kepada seorang guru sejarah Perancis yang dipenggal kepalanya oleh seorang pria berusia 18 tahun asal Chechnya karena mempertunjukkan sejumlah kartun Nabi Muhammad di kelas kebebasan berpendapat.

Penggambaran nabi tersebut memicu kemarahan dan protes di dunia Muslim, terutama di Pakistan. Seorang menteri Pakistan bahkan pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Macron memperlakukan Muslim seperti Nazi memperlakukan orang Yahudi dalam Perang Dunia II. Pernyataan itu sendiri kini telah ditarik setelah menimbulkan protes di Perancis.

Tahun lalu, TLP mengakhiri protes serupa terhadap Perancis setelah pemerintah Pakistan menandatangani kesepakatan yang mendukung boikot produk Perancis dan membuat langkah di parlemen untuk mengusir Duta Besar Perancis. Namun hingga saat ini pengusiran itu tidak direalisasikan.

Pakistan mengatakan akan melarang kelompok itu, dan penangkapan pemimpinnya pekan ini memicu protes lebih lanjut terhadap Perancis. “Ini adalah situasi yang serius dan kami tahu di Pakistan segalanya bisa meningkat dengan cepat, " kata salah satu sumber diplomatik tersebut.

Kedutaan besar Pakistan di Paris tidak menanggapi permintaan komentar dari Associated Press. [ab/uh]

XS
SM
MD
LG