Para pemimpin G-7 akan menandatangani Deklarasi Teluk Carbis yang digambarkan sebagai "pernyataan bersejarah berisi serangkaian komitmen konkret guna mencegah berulangnya kehancuran manusia dan ekonomi akibat virus corona."
Pernyataan itu, yang diberi nama sesuai lokasi KTT G-7 di pinggir pantai di kota Cornwall, Inggris, mengakui pentingnya mengatasi akar pandemi virus corona pada skala global. Tujuannya adalah memangkas waktu yang diperlukan untuk merespon pandemi, termasuk untuk mengembangkan vaksin, menjadi di bawah 100 hari.
Para pemimpin Inggris, AS, Kanada, Perancis, Jerman, Italia dan Jepang - kelompok negara-negara demokrasi terkaya di dunia yang dijuluki G7 - mengadakan perundingan mengenai kesehatan global dengan para pemimpin Korea Selatan, Afrika Selatan dan Australia. Perdana Menteri India Narendra Modi bergabung secara virtual. Sekjen PBB Antonio Guterres dan para pemimpin organisasi internasional lainnya juga hadir.
Para pemimpin itu meninjau rekomendasi dari Kemitraan Kesiapan Pandemi, kelompok beranggotakan para pakar internasional yang didirikan di Inggris beberapa bulan lalu.
Rekomendasi itu termasuk mempercepat pengembangan dan lisensi vaksin, perawatan dan diagnosis bagi penyakit apapun di masa depan menjadi kurang dari 100 hari, komitmen untuk memperkuat jaringan pengawasan global dan kapasitas sekuens genom, dan dukungan untuk mereformasi dan memperkuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). [vm/ah]