Tautan-tautan Akses

 
AS Gagal Capai Target Vaksinasi, Facebook Tolak Disalahkan 

AS Gagal Capai Target Vaksinasi, Facebook Tolak Disalahkan 


Logo Facebook di sebuah ponsel pintar di New Orleans, 11 Agustus 2019. (Foto: AP/Jenny Kane)
Logo Facebook di sebuah ponsel pintar di New Orleans, 11 Agustus 2019. (Foto: AP/Jenny Kane)

Facebook pada Sabtu (17/7) membela diri dari tuduhan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa media sosial itu "membunuh orang-orang" dengan membiarkan misinformasi tentang vaksin virus corona merajalela.

"Data menunjukkan 85 persen pengguna Facebook di AS sudah atau mau divaksin untuk melawan COVID-19," kata Facebook dalam tulisan blog oleh Guy Rosen, wakil presiden perusahaan itu.

"Target Presiden Biden adalah 70 persen warga AS divaksin sebelum 4 Juli. Facebook bukan penyebab tidak tercapainya target itu."

Misinformasi terkait COVID-19 telah menyebar luas selama pandemi di berbagai situs media sosial termasuk Facebook, Twitter dan YouTube. Para periset dan anggota parlemen sejak dulu telah menuduh Facebook gagal mengawasi konten-konten berbahaya di platformnya.

"Mereka membunuh orang-orang ... Satu-satunya pandemi yang kita hadapi adalah di kalangan yang belum divaksin. Dan mereka (media sosial) membunuh orang-orang," kata Biden kepada para wartawan di Gedung Putih pada Jumat (16/7), ketika ditanya tentang misinformasi dan apa pesannya kepada platform-platform media sosial seperti Facebook.

Perusahaan itu telah memberlakukan peraturan untuk mencegah klaim-klaim palsu mengenai COVID-19 dan vaksin, dan mengatakan pihaknya menyediakan informasi yang dapat diandalkan mengenai isu-isu ini. [vm/ft]

XS
SM
MD
LG