Migran dalam jumlah terbanyak telah menyeberangi Selat Inggris dari Perancis ke Inggris tahun ini naik kapal-kapal kecil. Pemerintah Inggris berusaha mencegah para migran dengan menjadikan hal itu sebagai pelanggaran kriminal.
Para migran itu datang dari Afrika, Timur Tengah dan Asia Selatan. Kebanyakan dari mereka berusaha lari meninggalkan konflik atau kemiskinan.
Bagian Selat Inggris tertentu lebarnya hanya sekitar 30 kilometer. Para migran biasanya menaiki kapal-kapal karet yang penuh sesak di jalur perkapalan tersibuk di dunia itu. Dinas intelijen Inggris dan Perancis mengatakan penyeberangan itu dikoordinasi oleh jaringan penyelundup. Kelompok itu mematok biaya sekitar 43 juta rupiah per orang.
Polisi Perancis berpatroli di pantai untuk mencegat para migran. Tapi mengatakan pantai itu terlalu luas untuk mencegah semua kedatangan. Setibanya di perairan Inggris, para migran itu harus dibawa ke darat berdasarkan UU internasional.
Sebanyak 430 orang, rekor tertinggi, melakukan penyeberangan dalam sehari bulan lalu. Tahun ini jumlah totalnya sekitar 8.500, menurut data dari PA Media, yang dikumpulkan dari statistik pemerintah. Angka itu lebih tinggi dari sepanjang 2020, ketika 8.461 orang melakukan penyeberangan. [vm/jm]