Para kelompok migran Haiti yang dideportasi ke ibukota, Port-au-Prince, dengan menggunakan tiga penerbangan dari Badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat pada Minggu (19/9), mengkritik cara mereka dideportasi dan mengutuk perlakuan yang mereka terima selama ditahan.
"Mereka tidak memperbolehkan kami membawa barang-barang kami. Rasanya seperti di penjara, tak ada makanan, tidak ada apa-apa," kata Dieudonne Cassagne kepada VOA. Cassagne berasal dari Gonaives di Haiti utara dan tinggal di Chile sebelum melakukan perjalanan ke perbatasan Texas.
"Pagi ini mereka membangunkan kami pagi-pagi dan menyuruh kami, 'Ayo,' dan kemudian kami baru sadar bahwa mereka membawa kami ke bandara."
Pemerintahan Biden pada Sabtu (18/9) mengumumkan keputusan untuk mendeportasi ribuan migran Haiti yang berkerumun di bawah jembatan di Del Rio, Texas, di perbatasan AS-Meksiko.
Jumlah migran yang berdatangan melebihi sumber daya patroli perbatasan untuk menangani mereka, kata para pejabat Sabtu (18/9).
Kepala Patroli Perbatasan AS Raul Ortiz mengatakan sebanyak 3.300 migran asal Haiti telah ditahan pada akhir pekan. Para pejabat memperkirakan jumlahnya akan bertambah.
ICE bersiap-siap untuk melakukan upaya deportasi lagi pada Senin (20/9). (vm/rs)