Ahmad Fahim, 18, memiliki lemari pakaian yang penuh dengan jeans dan kaos, tetapi terpaksa harus mengenakan shalwar kameez, pakaian tradisional Afghanistan ketika keluar rumah.
“Sebagian besar pakaian saya adalah jeans dan T-shirt dan saya tidak bisa memakainya lagi, jadi saya tidak punya pilihan selain membakarnya,” jelasnya.
Fahim adalah salah satu dari ratusan atau bahkan ribuan anak muda di Afghanistan yang tertekan dalam hal fesyen.
Taliban kembali berkuasa setelah 20 tahun di kota yang berubah drastis itu. Para militan, yang dulunya hidup di wilayah-wilayah pegunungan Afghanistan yang terjal, kini adalah polisi di kota itu.
Tak lama setelah Taliban merebut ibu kota, video-video beredar di media sosial yang menunjukkan sejumlah petugas keamanan mempermalukan seorang pemuda yang mengenakan pakaian Barat.
Akibatnya, sekarang banyak anak muda terlihat mengenakan pakaian tradisional, tidak seperti beberapa bulan yang lalu.
Bilal Ahmad terjun dalam bisnis pakaian di Kabul selama 10 tahun terakhir. Ia mengatakan, ia kehilangan sebagian besar kliennya sejak Taliban kembali berkuasa. Sekarang, pelanggan yang datang ke tokonya hanyalah mereka perlu membeli pakaian tradisional untuk keperluan acara pernikahan.
Ahmad mengatakan, "Kami meminta pemerintah untuk membiarkan orang bebas hidup seperti yang mereka inginkan.”
Para pemilik usaha pangkas rambut pria juga merasakan perubahan drastis terkait permintaan gaya rambut pelanggan. Banyak pelanggan tidak meminta janggut mereka dicukur dan menghindari jenis potongan rambut moderen.
Pemangkasan jenggot telah dilarang di beberapa wilayah di negara itu.
Shir Ahmad, seorang pemangkas rambut, mengungkapkan, "Kebanyakan orang tidak mencukur jenggot mereka dengan gaya yang berbeda-beda karena mereka takut.”
Selama pemerintahan mereka sebelumnya di Afghanistan, Taliban memberlakukan interpretasi hukum Islam yang tegas.
Sejak kelompok itu mengambil kendali negara, dunia kini mengawasi Taliban untuk mengetahui apakah mereka akan kembali ke gaya pemerintahan mereka yang ketat, seperti yang berlaku pada akhir 1990-an. [ab/ka]