Para pemimpin negara-negara kelompok G20 yang berkumpul dalam pertemuan langsung di Roma, Italia, pada minggu ini, tampaknya akan membahas pemulihan global dari pandemi COVID-19 yang terhambat oleh serangkaian masalah.
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, yang merupakan pertemuan pertama mereka sejak pandemi melanda dunia pada Maret 2020 lalu, antara lain adalah krisis energi yang memacu harga bahan bakar dan utilitas yang lebih tinggi, wabah COVID-19 dan kemacetan dalam rantai pasokan sehingga menghambat jalannya roda ekonomi dan barang sampai ke konsumen.
Kelompok G20 adalah negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang terdiri dari 19 negara ditambah dengan Uni Eropa.
Dalam perjalanannya ke Eropa, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyoroti prioritas pemerintahan Biden dalam pertemuan tersebut.
“Yang akan menjadi fokus G20 adalah masa depan,” kata Sullivan kepada para wartawan. Dia mengatakan hal itu termasuk pembahasan kerja sama dengan negara lain untuk mencegah pandemi pada masa depan, dan membahas perubahan iklim serta fokus pada ambisi nuklir Iran.
Sullivan menepis belum tercapainya kesepakatan kebijakan domestik AS, terutama di Kongres akan menghambat kemampuan Presiden Joe Biden untuk membahas cara-cara memerangi perubahan iklim.
Biden, presiden Katolik kedua di Amerika Serikat, pada Jumat (29/10) akan bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan. Kunjungan tersebut sebagian bersifat pribadi karena Biden dikenal pula sebagai sosok yang cukup religius. Ia juga akan membahas upaya memerangi masalah iklim dan menghadapi otokrasi bersama sang Paus.
Biden juga akan mengunjungi tuan rumah KTT G-20, Presiden Italia Sergio Mattarella dan Perdana Menteri Mario Draghi sebelum bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Biden diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang beberapa hari lalu membatalkan ancamannya untuk mengusir para diplomat Barat. Erdogan telah melakukan pembelian rudal permukaan-ke-udara Rusia sehingga menghalangi partisipasi negaranya dalam program pesawat tempur F-35.
Dalam pertemuan-pertemuan itu, Biden diperkirakan akan membahas ancaman nuklir Iran, dan keputusan Iran untuk bersedia kembali membahas perundingan nuklir pada bulan depan di Wina, Austria. [lt/em]