Tautan-tautan Akses

IMF Capai Kesepakatan dengan Pakistan untuk Pulihkan Dana Talangan $6 Miliar


IMF akan mengucurkan dana sekitar $1 miliar ke Pakistan, sehingga total pencairannya menjadi sekitar $3 miliar sejak 2019. (Foto: ilustrasi).
IMF akan mengucurkan dana sekitar $1 miliar ke Pakistan, sehingga total pencairannya menjadi sekitar $3 miliar sejak 2019. (Foto: ilustrasi).

Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan Senin (22/11) bahwa pembicaraan selama berminggu-minggu dengan Pakistan telah menghasilkan kesepakatan awal untuk memulihkan dana talangan ekonomi sebesar $6 miliar untuk negara Islam itu.

Pakistan dan IMF awalnya menandatangani perjanjian itu pada 2019, tetapi pengeluaran bertahap dana talangan itu tertunda sejak awal tahun ini setelah IMF meragukan kepatuhan Pakistan terkait persyaratan perjanjian itu.

Pernyataan IMF Senin mengatakan bahwa berdasarkan proposal terbaru, IMF akan mengucurkan dana sekitar $1 miliar ke Pakistan, sehingga total pencairannya menjadi sekitar $3 miliar sejak 2019 dari totalnya yang mencapai $6 miliar.

“Pembicaraan bulan ini menghasilkan kesepakatan yang memerlukan persetujuan Dewan Eksekutif. Kesepakatan itu tercapai setelah Pakistan mengambil sejumlah langkah penting, terutama dalam hal reformasi fiskal dan kelembagaan,” kata pernyataan IMF.

Persetujuan dewan eksekutif IMF seperti itu hanyalah formalitas. Muzzammil Aslam, juru bicara kementerian keuangan Pakistan, juga mengonfirmasi perkembangan terakhir itu dengan mengatakan bahwa kesepakatan tingkat staf dicapai antara Pakistan dan IMF setelah 45 hari berdiskusi.

Pada April 2020, IMF merilis dana talangan sebesar $1,4 miliar ke Pakistan untuk membantunya menangani krisis ekonomi di tengah lonjakan kematian akibat virus corona. Setidaknya 28.663 orang Pakistan meninggal karena COVID-19 sejak tahun lalu, sementara sekitar 1,2 juta dinyatakan positif tertular virus itu.

Sejumlah analis mengatakan IMF ingin Pakistan mengurangi defisit anggaran, menaikkan tarif listrik dan bensin, serta mengatasi pencucian uang dan korupsi. Pemerintah dalam beberapa pekan terakhir mematuhi sebagian besar persyaratan IMF, tetapi hal itu membuat Perdana Menteri Imran Khan sangat tidak populer di kalangan masyarakat karena inflasi dan harga makanan pokok melonjak.

Dalam pernyataannya Senin, IMF juga memuji beberapa langkah yang diambil oleh pemerintah Pakistan, dan mengatakan bahwa langkah-langkah baru negara itu dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi empat persen tahun ini dan 4,5 persen tahun fiskal setelah itu.

Sejumlah pejabat mengatakan penundaan kesepakatan antara Pakistan dan IMF disebabkan oleh hubungan yang tidak hangat antara Pakistan dan Amerika Serikat baru-baru ini. Presiden AS Joe Biden belum pernah menghubungi Khan sejak ia berkuasa. Khan tahun ini secara terbuka menolak memberi Washington tempat untuk dijadikan pangkalan militer AS untuk operasinya di Afghanistan.

AS, yang memberikan pengaruh besar atas IMF, mengatakan bahwa IMF seharusnya tidak membiayai pinjaman puluhan miliar dolar yang telah diambil Pakistan dari China sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan Beijing di berbagai penjuru dunia. [ab/uh]

Recommended

XS
SM
MD
LG