Lima anggota parlemen AS bertemu dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pada Jumat (26/11) pagi, dalam kunjungan mendadak satu hari yang dimaksudkan untuk mengukuhkan kembali dukungan “kokoh” AS bagi pulau berpemerintahan sendiri itu.
Kelompok bipartisan anggota DPR AS itu tiba di Taiwan pada Kamis (25/11) malam dan berencana bertemu dengan para pemimpin senior yang juga mencakup Tsai, kata American Institute in Taiwan (AIT), kedutaan besar de facto AS. Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai tujuan kunjungan itu.
Kunjungan itu berlangsung sementara ketegangan antara Taiwan dan China meningkat hingga level tertinggi dalam beberapa dekade ini. Taiwan memiliki pemerintahan sendiri sejak kedua pihak terpisah dalam perang saudara tahun 1949, tetapi China menganggap pulau itu sebagai bagian dari teritorinya sendiri.
Tsai, yang menerima para legislator dan direktur AIT di Kantor Kepresidenan di Taipei, mencatat kerja sama kedua pihak dalam masalah veteran, isu-isu ekonomi dan perdagangan serta menegaskan kembali kedekatan hubungan pulau itu dengan AS.
“Terkait situasi regional yang membuat khawatir semua orang di sini, Taiwan akan terus meningkatkan kerja sama dengan AS untuk menegakkan nilai-nilai bersama kami mengenai kebebasan dan demokrasi serta untuk menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujar Tsai.
Sementara itu, Elissa Slotkin, anggota DPR dari partai Demokrat, menulis di Twitter, “Sewaktu muncul kabar mengenai kunjungan kami kemarin, kantor saya menerima pesan terus terang dari Kedutaan Besar China, yang meminta saya untuk membatalkan perjalanan.”
Juga menjadi anggota delegasi itu adalah anggota DPR dari partai Demokrat Mark Takano, Colin Allred, Sara Jacobs, dan seorang anggota DPR dari partai Republik Nancy Mace.
“Kami berada di sini di Taiwan pekan ini untuk mengingatkan mitra dan sekutu kami, setelah dua tahun masa sulit yang kita alami, bahwa komitmen dan tanggung jawab bersama kami untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan aman masih lebih kuat daripada sebelumnya,” kata Takano. Ia menambahkan bahwa hubungan AS dengan Taiwan “kokoh dan tetap teguh” sementara hubungan antara kedua pihak semakin dalam.
Ini adalah kunjungan ketiga legislator AS ke Taiwan tahun ini dan berlangsung hanya beberapa pekan setelah satu kelompok terdiri dari enam anggota partai Republik di Kongres mengunjungi pulau itu. Delegasi itu bertemu antara lain dengan Presiden Tsai, Sekjen Keamanan Nasional Wellington Koo dan Menteri Luar Negeri Joseph Wu. Pada Juni lalu, tiga anggota Kongres terbang ke Taiwan untuk mengirim sumbangan vaksin yang sangat diperlukan pada waktu pulau itu berjuang untuk mendapatkan cukup banyak vaksin.
Pemerintahan Biden juga telah mengundang Taiwan ke KTT Demokrasi bulan depan, langkah yang mengundang teguran keras dari China.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Rabu mengatakan, “Apa yang dilakukan AS membuktikan bahwa apa yang disebut demokrasi hanyalah dalih dan alat baginya untuk mengejar tujuan-tujuan geopolitik, menindas negara-negara lain, memecah belah dunia, melayani kepentingannya sendiri dan mempertahankan hegemoninya di dunia.” [uh/ab]