Pemerintah Israel, Rabu (15/12) menyatakan menyumbangkan 1 juta dosis vaksin virus corona untuk program COVAX yang didukung PBB.
Kementerian Luar Negeri menyatakan vaksin AstraZeneca itu akan dikirim dalam beberapa pekan mendatang, suatu keputusan yang menjadi bagian dari penguatan hubungan Israel dengan negara-negara Afrika.
“Saya gembira Israel dapat berkontribusi dan menjadi mitra dalam memberantas pandemi di seluruh dunia,” kata Menteri Luar Negeri Yair Lapid.
Pengumuman itu menyatakan bahwa vaksin tersebut akan mencakup hampir seperempat negara-negara Afrika, meskipun tidak menyertakan daftarnya. Israel memiliki hubungan erat dengan beberapa negara Afrika, di antaranya Kenya, Uganda dan Rwanda. Israel juga menjalin hubungan dengan Sudan tahun lalu sebagai bagian dari serangkaian perjanjian yang diperantarai AS.
COVAX adalah prakarsa global yang bertujuan untuk menyediakan vaksin virus corona untuk negara-negara miskin. Negara-negara kaya telah memperoleh sebagian besar pasokan vaksin dunia, yang menyebabkan ketimpangan besar dalam akses ke vaksinasi.
Israel adalah satu dari negara-negara pertama yang memvaksinasi rakyatnya. Awal tahun ini, Israel dikritik karena tidak berbagi cukup banyak pasokannya dengan Palestina.
Sejak itu, Israel telah memvaksinasi puluhan ribu orang Palestina yang bekerja di Israel dan permukimannya, dan warga Palestina telah memperoleh vaksin dari COVAX serta sumber-sumber lainnya. [uh/ka]
