Korea Utara, Senin (31/1) mengukuhkan bahwa pihaknya telah melakukan uji coba peluncuran misil balistik jarak menengah yang mampu mencapai wilayah AS di Guam.
Peluncuran misil hari Minggu itu bisa menjadi awal dari provokasi Korea Utara yang lebih besar dalam usahanya menekan pemerintahan presiden AS Joe Biden untuk memberi keringanan sanksi-sanksi atau pengakuan internasional sebagai negara berkemampuan nuklir.
Kantor Berita pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan tujuan dari uji coba itu untuk memverifikasi keakuratan misil Hwasong-12 milik militernya.
KCNA menerbitkan dua set foto. Yang satu menunjukkan gambar pelepasan misil ke angkasa, dan lainnya menunjukkan gambar wilayah Korea Utara dan daerah terdekatnya yang menurut Pyongyang diambil dari angkasa oleh kamera yang dipasang di hulu ledak misil itu. Associated Press memutuskan untuk tidak menggunakan foto-foto tersebut karena keasliannya tidak dapat diverifikasi.
Menurut penilaian Korea Selatan dan Jepang, misil itu meluncur sekitar 800 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum 2.000 kilometer sebelum mendarat di antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Rincian penerbangan yang dilaporkan itu menjadikannya misil paling kuat yang pernah diuji Korea Utara sejak 2017, sewaktu negara itu menembakkan Hwasong-12 dan misil-misil berjarak jangkauan lebih jauh dalam serangkaian uji untuk mengembangkan kemampuan melancarkan serangan terhadap pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Laut, Asia Pasifik dan bahkan wilayah Amerika Serikat. [ab/uh]