Tautan-tautan Akses

Kongres Selidiki Kontroversi 5G di Sekitar Bandara


Sebuah penerbangan penumpang JetBlue melewati Air Force Memorial saat bersiap untuk mendarat di Bandara Nasional Reagan Washington di Arlington, Va., di seberang Sungai Potomac dari Washington, Rabu, 19 Januari 2022. (Foto: AP/J. Scott Applewhite )
Sebuah penerbangan penumpang JetBlue melewati Air Force Memorial saat bersiap untuk mendarat di Bandara Nasional Reagan Washington di Arlington, Va., di seberang Sungai Potomac dari Washington, Rabu, 19 Januari 2022. (Foto: AP/J. Scott Applewhite )

Kongres sedang menyelidiki pertikaian antara kepentingan pihak telekomunikasi dan maskapai penerbangan atas peluncuran layanan baru nirkabel berkecepatan tinggi yang menimbulkan kekhawatiran tentang gangguan pada piranti utama di pesawat.

Beberapa penerbangan telah dibatalkan sejak jaringan baru itu diluncurkan bulan lalu, tetapi perkiraan bahwa pembatalan penerbangan itu akan meluas ternyata salah.

Administrasi Penerbangan Federal FAA telah mengizinkan 90 persen armada maskapai penerbangan Amerika mendarat ketika muncul isu visibilitas yang buruk di bandara-bandara di dekat menara seluler 5G. Izin yang disebut sebagai “Alternative Methods Of Compliance” atau AMOC itu dibuat setiap bulan, pesawat demi pesawat, berdasarkan model radio altimeter yang mereka gunakan untuk mengukur ketinggian di atas tanah.

Administrator FAA Stephen Dickson dalam sidang Sub Komite Penerbangan DPR mengatakan sebagian pesawat yang memiliki “performa lebih rendah” masih dibatasi, dan perbaikan permanen untuk seluruh armada kemungkinan membutuhkan waktu sedikitnya satu tahun lagi.

CEO American Airlines dan CEO United Airlines mengatakan mereka memperkirakan tidak akan ada gangguan lagi. Namun demikian lebih dari separuh pesawat yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan regional tetap dibatasi selama cuaca buruk, ujar Faye Malarkey Black, presiden kelompok perdagangan untuk maskapai-maskapai yang lebih kecil. Di antara maskapai penerbangan itu adalah yang mengoperasikan American Eagle, United Express dan Delta Connection.

“Tambal sulam pembatasan yang luas dan persetujuan kasus per kasus ini menjadi bencana,” ujar Black kepada Sub Komite Penerbangan DPR. Ditambahkannya, “maskapai penerbangan berada dalam kondisi tidak menentu soal apakah persetujuan itu dapat diperoleh pesawat kami dan kapan waktunya. Dampaknya pada maskapai penerbangan di kawasan sangat terasa. Tidak ada satu pun pesawat regional yang mendapat AMOC ketika jaringan 5G itu diluncurkan.”

Black mengatakan pembatalan penerbangan masih terjadi, dan lebih dari seperempat penerbangan di tiga bandara utama di New York sebenarnya dioperasikan oleh maskapai penerbangan yang lebih kecil, yang tidak dapat mendarat ketika terjadi cuaca buruk karena pembatasan terkait 5G.

Namun dalam sidang dengar pendapat hari Kamis (3/2), anggota DPR mengatakan kebuntuan antara dua badan federal seharusnya tidak membuat Gedung Putih harus turun tangan untuk membatasi layanan 5G di dekat bandara.

Peter DeFazio, Ketua Komite Transportasi DPR – yang juga anggota faksi Demokrat dari negara bagian Oregon – menyalahkan Komisi Komunikasi Federal FCC yang menyetujui rencana Verizon dan AT&T untuk meluncurkan layanan 5G yang lebih cepat dan lebih andal dengan menggunakan bagian dari C-band spektrum radio yang jangkauannya dekat dengan radio altimeter. Piranti itu mengukur ketinggian pesawat di atas tanah dan sangat penting untuk mendarat ketika jarak pandang sangat terbatas akibat cuaca buruk.

DeFazio mengatakan ia dan pihak maskapai penerbangan yang berkepentingan dalam isu ini menyampaikan kekhawatiran tentang kemungkinan gangguan itu pada awal tahun 2018, tetapi FCC mengabaikan mereka dan melelang spektrum 5G tanpa memastikan terlebih dahulu bahwa hal itu tidak akan menimbulkan gangguan pada penerbangan.

“Terputusnya panggilan telpon (karena jaringan yang buruk) jauh lebih ringan dibanding adanya pesawat yang jatuh (karena jaringan sangat bagus tetapi berdampak luas),” ujarnya.

FCC mengatakan telah menyediakan buffer atau pembatas yang memadai antara C-band dan radio altimeter untuk mencegah adanya intervensi. [em/lt]

XS
SM
MD
LG