Tautan-tautan Akses

Blinken: AS akan Lakukan Apapun untuk Bela Integritas Ukraina


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken

Krisis di Ukraina masih jadi perhatian luas seiring tibanya pasukan dan peralatan militer di negara-negara tetangga Ukraina, sebagai persiapan menghadapi potensi invasi Rusia. Namun upaya-upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan tetap diupayakan, terutama oleh diplomat-diplomat AS dan Inggris.

VOA - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan Amerika bertekad akan “melakukan apapun” untuk “membela integritas wilayah Ukraina,” sementara ketegangan antara Rusia dan Ukraina memuncak.

Penumpukan militer Rusia di dekat perbatasan Ukraina telah memicu kekhawatiran dari negara-negara Barat tentang kemungkinan invasi. Dalam beberapa pekan terakhir ini sejumlah pemimpin telah terlibat dalam berbagai putaran diplomasi berisiko tinggi dengan harapan dapat mengurangi eskalasi krisis ini.

Berbicara dalam kunjungannya ke kota Melbourne, Australia, hari Kamis (10/2), Blinken mengatakan Amerika dan negara-negara lain telah “menjelaskan” pada Rusia bahwa akan ada “konsekuensi besar” jika Negeri Beruang Merah itu meningkatkan ketegangan.

“Saya berharap langkah-langkah yang kami ambil untuk menyatukan banyak negara yang menentang agresi baru oleh Rusia ini akan mencegah negara itu melakukan invasi,” tukasnya.

Rusia telah menempatkan lebih dari 100 ribu tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina dan telah meluncurkan manuver militer di wilayah itu, meskipun berulangkali mengatakan bahwa mereka tidak berencana menyerang negara tetangganya itu.

Rusia menginginkan adanya jaminan dari Barat bahwa NATO tidak akan mengijinkan Ukraina dan negara-negara bekas Uni Soviet untuk menjadi anggota aliansi itu, dan agar NATO menghentikan distribusi senjata di sana serta menarik pasukannya di Eropa Timur.

Amerika dan NATO dengan tegas menolak tuntutan ini.

Negara-negara Barat mengatakan akan memberlakukan sanksi yang paling tegas terhadap pebisnis dan individu Rusia jika negara itu menginveasi Ukraina.

Blinken berada di Melbourne untuk melangsungkan pembicaraan dengan mitra-mitranya dari Australia, India dan Jepang pada hari Jumat (11/2). Empat negara yang dikenal sebagai “Quad” ini merupakan blok negara-negara Indo-Pasifik yang dibentuk untuk menghadapi pengaruh Tiongkok di kawasan itu.

Inggris Kembali Dorong Solusi Diplomatik

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov hari Kamis (10/2), kembali menyerukan Rusia “mengambil jalan diplomatik guna mencegah terjadinya konflik dan pertumpahan darah,” sambil memperingatkan bahwa langkah apapun yang diambil Rusia akan merongrong kedaulatan Ukraina.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss (kiri) dan Menlu Rusia Sergei Lavrov dalam konferensi pers bersama di Moskow, Rusia Kamis (9/2).
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss (kiri) dan Menlu Rusia Sergei Lavrov dalam konferensi pers bersama di Moskow, Rusia Kamis (9/2).

“Pada dasarnya, perang di Ukraina akan menjadi bencana bagi rakyat Rusia dan Ukraina, dan bagi keamanan Eropa. Bersama NATO, kami telah menegaskan bahwa serangan apapun yang dilakukan terhadap Ukraina akan membawa konsekuensi dan biaya yang sangat besar,” ujar Liz.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson hari Kamis terbang ke Brussels untuk membahas krisis di Ukraina ini dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg, sebelum bertolak ke Polandia untuk bertemu dengan beberapa pemimpin lainnya.

Tentara & Peralatan Tempur Rusia Tiba di Belarus

Beberapa panglima militer Rusia telah tiba di Belarus Rabu lalu (9/2) untuk mengawasi 30.000 tentara Rusia sambil melatih militer Belarus. Rusia juga telah memindahkan sistem rudal darat ke udara S400 dan sejumlah pesawat tempur ke Belarus untuk latihan yang dipimpin oleh Jendral Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.

Sementara itu, konvoi kendaraan tempur dan peralatan militer Amerika juga telah dikirim ke pangkalan militer Mihail Kogalniceanu di timur Ukraina. Seribu tentara tambahan juga telah dikirim ke Romania sebagai bagian dari tanggapan NATO. Pasukan dari Resimen Kavaleri ke-2 telah dikirim dari Vilseck, Jerman, dan telah menyebrangi perbatasan barat Romania, tepatnya di Arad County. Mereka akan bergabung dengan sekitar 900 tentara Amerika yang memang ditempatkan di Romania, negara yang sejak tahun 2004 sudah menjadi anggota NATO dan memiliki perbatasan sepanjang 600 kilometer dengan bagian utara Ukraina.

Putin Kecam Zelensky

Dalam perkembangan lainnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam balik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang sebelumnya mengatakan ia tidak menyukai setiap bagian Perjanjian Minks, suatu perjanjian damai di timur Ukraina yang dimediasi Prancis dan Jerman tahun 2015.

“Perjanjian itu tidak memiliki dimensi pribadi. Jika saya boleh berbagi, selama bertahun-tahun saya tidak pernah memasukkan unsur pribadi dalam pekerjaan saya. Tidak pernah ada dimensi pribadi di dalam kebijakan. Jadi ketika kita mendengar pernyataan seperti itu dari seorang kepala negara, bahwa ia menyukai atau tidak menyukai sesuatu dalam perjanjian yang mengatur hubungan yang sangat penting antar negara dari sudut pandang keamanan – termasuk Ukraina – saya nilai cara menyampaikannya tidak tepat,” ujar Putin.

Perjanjian Minsk adalah perjanjian yang ditandatangani Ukraina dan Rusia pada tahun 2015 untuk menengahi kesepakatan damai di bagian timur Ukraina dalam upaya mengakhiri konflik antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis yang didukung Rusia, yang meletus tahun sebelumnya setelah Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea di Ukraina. Namun, perjanjian yang dimediasi oleh Prancis dan Jerman kemudian tidak lagi dijalankan karena terus berlanjutnya bentrokan di sepanjang garis kontak yang senantiasa tegang di jantung industri Ukraina yang dikenal sebagai Donbas. [em/rd]

Recommended

XS
SM
MD
LG