Tautan-tautan Akses

Hong Kong ‘Kewalahan’ Oleh Gelombang Omicron


Warga Hong Kong antre untuk melakukan tes covid. (Foto: VOA)
Warga Hong Kong antre untuk melakukan tes covid. (Foto: VOA)

Fasilitas-fasilitas kesehatan Hong Kong telah kewalahan oleh “serangan” infeksi COVID-19, kata pemimpinnya. Meningkatnya jumlah kasus omicron mengancam akan menggagalkan kebijakan “nol-COVID” di kota itu.

Pihak berwenang telah mematuhi kebijakan Tiongkok daratan untuk memberantas wabah sekecil apapun dengan karantina massal, pelacakan yang luas, dan langkah-langkah social distancing berkepanjangan sejak awal pandemi.

Tetapi varian omicron yang sangat mudah menular telah menerobos pertahanan teritori Tiongkok itu pada akhir Desember, memunculkan lebih dari 8.000 infeksi dalam beberapa pekan saja. Para peneliti memperingatkan bahwa kasus harian dapat melampaui 25 ribu bulan depan.

Meskipun tingkat infeksi masih rendah dibandingkan dengan di kota-kota besar lain di seluruh dunia, kebijakan Hong Kong untuk mengirim orang-orang tanpa gejala ke rumah sakit dan fasilitas karantina telah memenuhi tempat tidur dan memperpanjang masa tunggu.

“Serangan gelombang kelima epidemi telah menimbulkan pukulan keras bagi Hong Kong dan membuat kota kewalahan dalam menanganinya,” kata pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam dalam pernyataan yang dikeluarkan Minggu malam.

Lonjakan kasus itu telah meningkatkan masa tunggu “untuk memasukkan orang-orang yang dites positif ke fasilitas-fasilitas isolasi,” lanjutnya.

Orang-orang mengantre untuk diuji virus corona COVID-19 di Hong Kong pada 12 Februari 2022. Pihak berwenang bergegas untuk meningkatkan kapasitas pengujian menyusul rekor tertinggi infeksi baru. (Foto: AFP)
Orang-orang mengantre untuk diuji virus corona COVID-19 di Hong Kong pada 12 Februari 2022. Pihak berwenang bergegas untuk meningkatkan kapasitas pengujian menyusul rekor tertinggi infeksi baru. (Foto: AFP)

Dikelilingi oleh pasien yang antre untuk tes sepanjang minggu lalu, rumah sakit-rumah sakit di kota itu hari Minggu mengatakan kepada orang-orang yang “kondisinya stabil atau memiliki gejala ringan” untuk tinggal di rumah.

Tetapi Lam mengatakan pemerintah “akan berusaha sedapat mungkin untuk menerapkan” strategi “nol-COVID” dan bahwa China akan membantu kota itu untuk meningkatkan pengujian dan sumber daya untuk karantina.

Hong Kong telah berupaya keras membujuk warga lansianya untuk divaksinasi. Baru sekitar 50 persen warga berusia 70 tahun ke atas yang divaksinasi.

Pemerintah telah berulang kali menyatakan kebijakan “nol-COVID-nya” dimaksudkan untuk mengulur lebih banyak waktu bagi kelompok usia itu untuk divaksinasi.

Para peneliti Jumat memperingatkan bahwa pada akhir Maret, kota itu mungkin akan mencatat 28 ribu kasus per hari. Pada akhir 2021, Hong Kong hanya mencatat sedikit di atas 12 ribu kasus.

Pekan lalu menandai kematian pertama akibat COVID-19 di kota itu dalam lima bulan, dengan tujuh pasien berusia di atas 70 tahun dan seorang bocah lelaki usia empat tahun meninggal karena virus corona. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG