AS secara resmi telah meminta Honduras untuk mengekstradisi mantan Presiden Juan Orlando Hernandez, yang oleh Washington dicurigai terlibat dalam perdagangan obat-obat terlarang.
Kementerian Luar Negeri Honduras Senin mengumumkan di Twitter bahwa Kedutaan Besar AS di Tegucigalpa telah resmi meminta penangkapan seorang politisi Honduras untuk akhirnya diekstradisi ke AS. Hernandez diidentifikasi sebagai politisi yang dicari untuk diekstradisi sewaktu kantor berita berbasis di AS CNN menayangkan gambar-gambar permintaan itu.
Beberapa polisi telah mengepung rumah mantan presiden itu di Tegucigalpa, ibu kota Honduras. Mahkamah Agung Honduras dijadwalkan bersidang hari Selasa pagi untuk menetapkan hakim yang memeriksa permintaan ekstradisi tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken awal bulan ini mengatakan ada laporan kredibel bahwa Hernandez “telah terlibat dalam korupsi yang signifikan dengan melakukan atau memfasilitasi tindakan korupsi dan perdagangan narkotika” dan menggunakan hasilnya untuk mendanai karier politiknya. Saudaranya, mantan anggota Kongres Honduras Tony Hernandez, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup di AS tahun lalu atas tuduhan perdagangan narkoba.
Hernandez diambil sumpahnya sebagai utusan Honduras untuk Parlemen Amerika Tengah pada 27 Januari, hanya beberapa jam setelah penerusnya, Xioamara Castro, menjadi presiden perempuan pertama negara itu. Pengacaranya mengatakan Hernandez memiliki kekebalan dari ekstradisi karena ia adalah anggota parlemen regional. [uh/ab]