Warga Afghanistan di Kabul hari Selasa (15/2) turun ke jalan, memprotes keputusan Presiden Amerika Joe Biden baru-baru ini tentang aset Afghanistan yang dibekukan.
Lebih dari $9 miliar aset asing Afghanistan dibekukan setelah Taliban mengambilalih kekuasaan di negara itu. Pekan lalu, Biden menandatangani perintah eksekutif. Ia menjanjikan $3,5 miliar dari $7 miliar aset Afghanistan yang dibekukan di Amerika akan diberikan kepada keluarga korban 9/11 di Amerika. Sisanya, $3,5 miliar lagi, akan diberikan untuk bantuan Afghanistan.
Warga Afghanistan di seluruh spektrum politik telah mengecam perintah itu, menuduh Amerika mencuri uang yang menjadi milik warga Afghanistan.
Hari Selasa, sekitar 3.000 warga Afghanistan di ibu kota memrotes perintah Biden. Mereka membawa plakat, menyebut "Biden pencuri dunia tahun 2022." Demonstrasi itu adalah yang terbesar yang menentang perintah itu dan diorganisir sekelompok pedagang uang swasta.
Selasa juga menandai enam bulan ibu kota Afghanistan, Kabul, beralih ke Taliban.
Taliban telah berkampanye agar dunia mengakui pemerintahan mereka yang seluruhnya laki-laki, semua-Taliban, tetapi mereka didesak untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menjamin hak-hak perempuan dan penganut agama minoritas. [ka/lt]