REUTERS - Rusia, pada Selasa (1/3), menjadi semakin terisolasi setelah melancarkan invasi terhadap Ukraina. Perlawanan sengit Ukraina atas agresi tersebut menghalangi Presiden Vladimir Putin untuk meraih kemenangan awal meskipun terjadi penyerangan yang massif dan telah mengerahkan konvoi militer besar-besaran di luar Ibu Kota Kyiv.
Pembicaraan gencatan senjata antara Rusia dan tetangga selatannya yang diadakan pada Senin (28/2) gagal mencapai terobosan. Para negosiator belum mengatakan kapan babak baru akan berlangsung.
Tekanan internasional terhadap Putin semakin meningkat setelah ia memutuskan untuk melancarkan agresi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, dan dampak sistemik dari sanksi Barat menyebabkan mata uang rubel anjlok hampir 30 persen pada Senin (28/2) sebelum bank sentral melakukan intervensi untuk menyelamatkan mata uang tersebut.
Dalam upaya merangsek ke wilayah Ibu Kota Kyiv, Rusia telah mengumpulkan konvoi kendaraan lapis baja, tank dan peralatan militer lainnya yang membentang sekitar 64 km, kata perusahaan satelit AS Maxar.
Pejabat Ukraina melaporkan pertempuran sengit di beberapa garda terdepan dan mengatakan pemboman Rusia di Kharkiv, kota terbesar kedua di negara itu, telah menewaskan puluhan orang.
"Saya pikir, hampir cukup pasti adalah Rusia keluar dari target waktu mereka. Saya pikir mereka sebelumnya mengira dapat menduduki Kyiv dalam waktu 72 jam," kata Senator Republik AS Marco Rubio setelah briefing rahasia dengan pejabat tinggi pemerintahan Biden.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan sanksi terhadap bank sentral Rusia, bisnis utamanya, oligarki dan pejabat, termasuk Putin sendiri, dan mendepak beberapa bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
Sekutu NATO, Turki, memberikan kejutan lain ke Moskow pada Senin (28/2) dengan memperingatkan negara-negara yang bertikai untuk tidak mengirim kapal perang melalui Selat Bosphorus dan Dardanelles yang memisahkan Laut Hitam dari Mediterania, yang secara efektif menutup akses Armada Laut Hitam Rusia.
Washington memastikan tidak akan mengirimkan pasukan untuk memerangi Rusia atau menegakkan zona larangan terbang seperti yang diminta oleh Ukraina, karena khawatir akan memicu eskalasi antara dua kekuatan nuklir utama dunia.
Namun, Amerika Serikat dan sekutunya malah menjanjikan bantuan militer ke Kyiv, karena Presiden Volodymyr Zelenskyy memperingatkan bahwa ibu kota itu berada di bawah ancaman terus-menerus.
"Bagi musuh, Kyiv adalah target utama," kata Zelenskyy dalam sebuah pesan video pada Senin (28/2) malam. "Kami tidak membiarkan mereka merusak pertahanan ibu kota, dan mereka mengirim agen sabotase kepada kami... Kami akan menetralisir mereka semua."
Zelenskyy mengatakan Rusia, yang menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus", menargetkan pembangkit listrik termal yang menyediakan listrik ke Kyiv, kota berpenduduk tiga juta orang.
Kelompok hak asasi manusia dan duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat menuduh Rusia menggunakan bom curah dan bom vakum. Namun tidak ada konfirmasi tentang penggunaannya tersebut.
Rusia mengatakan tindakannya tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer Ukraina dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.
Pertempuran telah berkecamuk di sekitar pelabuhan Mariupol dan di kota timur Kharkiv, di mana para pejabat Ukraina mengatakan serangan artileri Rusia telah menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak.
Tinggalkan Rusia
Lebih dari 500.000 orang telah meninggalkan Ukraina, menurut badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hal tersebut memicu terjadinya krisis pengungsi ketika ribuan orang menunggu di sepanjang perjalanan menuju penyeberangan perbatasan Eropa.
Setidaknya 102 warga sipil telah tewas sejak invasi dimulai Kamis, tetapi angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, kata kepala hak asasi manusia PBB.
Kanada mengatakan akan melarang impor minyak mentah Rusia, dan Senator dari Partai Republik AS Lindsey Graham mengatakan pemerintahan Biden harus memberikan sanksi pada sektor energi Rusia. Minyak dan gas adalah penghasil ekspor utama Rusia.
Arus perusahaan yang akan hengkang dari Rusia diperkirakan akan meningkat pada Selasa (1/3), memberikan pukulan lebih lanjut terhadap kondisi perekonomian negara itu.
Perusahaan-perusahaan migas seperti Shell, BP dan Equinor dari Norwegia mengatakan mereka akan meninggalkan Rusia.
Bank terkemuka, maskapai penerbangan, dan produsen mobil telah menghentikan aktivitas pengiriman, mengakhiri kemitraan dan menyebut tindakan Rusia tidak dapat diterima. Diperkirakan akan lebih banyak industri lain yang mempertimbangkan tindakan serupa.
Mastercard MA.N mengatakan telah memblokir beberapa lembaga keuangan dari jaringan pembayarannya sebagai akibat dari sanksi terhadap Rusia dan Visa mengatakan akan mengambil tindakan senada.
Gerakan untuk mengisolasi Rusia telah meluas ke bidang budaya dan olahraga juga.
Tiga studio besar, Sony, Disney, dan Warner Bros., mengatakan mereka akan menghentikan pemutaran film-film di Rusia di masa mendatang, sementara FIFA dan Komite Olimpiade Internasional melarang tim dan atlet Rusia untuk berlaga.
Badan Taekwondo Dunia memutuskan untuk menarik gelar sabuk hitam kehormatan bagi presiden Rusia tersebut setelah Rusia melakukan invasi. Putin dikenal sangat menggemari olahraga seni bela diri tersebut. [ah/rs]