Tautan-tautan Akses

Invasi ke Ukraina Dorong Perusahaan Migas BP Hengkang dari Rusia


Logo BP di sebuah SPBU di London, Selasa, 1 Agustus 2017. (Foto: AP)
Logo BP di sebuah SPBU di London, Selasa, 1 Agustus 2017. (Foto: AP)

Perusahaan migas Inggris BP melepaskan 19,75 persen sahamnya di BUMN raksasa minyak Rusia Rosneft setelah tiga dekade beroperasi di negara kaya energi itu. Langkah tersebut merupakan keputusan paling signifikan yang pernah dilakukan oleh sebuah perusahan Barat dalam menanggapi invasi Moskow ke Ukraina.

Rosneft menyumbang sekitar setengah dari cadangan minyak dan gas BP dan sepertiga dari produksinya. Pelepasan 19,75 persen saham tersebut setara dengan $25 miliar.

"Saya sangat terkejut dan sedih dengan situasi yang terjadi di Ukraina dan hati saya tertuju kepada semua orang yang terkena dampak. Ini telah menyebabkan kami secara mendasar memikirkan kembali posisi BP dengan Rosneft," kata Kepala Eksekutif BP Bernard Looney.

Keputusan menarik diri tersebut merupakan jalan keluar yang dramatis bagi BP, investor asing terbesar di Rusia. Langkah itu menyoroti perusahaan migas Barat lainnya yang juga beroperasi di Rusia, termasuk TotalEnergies dan Shell, di tengah meningkatnya krisis antara Barat dan Moskow.

Tindakan itu juga menggarisbawahi tekanan yang meningkat dari pemerintah Barat pada perusahaan mereka untuk membatasi operasi di Rusia karena mereka memperluas penerapan sanksi ekonomi terhadap Moskow.

Menteri Bisnis Inggris Kwasi Kwarteng, yang pada Jumat (24/2) menyatakan "keprihatinan" atas Rosneft BP, menyambut baik keputusan tersebut.

"Invasi Rusia yang tidak beralasan ke Ukraina harus menjadi peringatan bagi bisnis Inggris yang memiliki kepentingan komersial di Rusia (Presiden Vladimir) Putin," kata Kwarteng di Twitter.

Kantor berita Rusia melaporkan Rosneft menyalahkan keputusan BP sebagai "tekanan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya," dan mengatakan 30 tahun kerja sama yang sukses telah hancur.

Sebelumnya, Putin menempatkan penangkal nuklir Rusia dalam status siaga dalam menghadapi pembalasan Barat atas invasinya ke Ukraina, termasuk memblokir akses ke sistem pembayaran internasional SWIFT untuk beberapa bank Rusia.

BP mengatakan langkah dan pukulan finansialnya tidak akan berdampak pada target keuangan jangka pendek dan panjangnya dalam strateginya untuk beralih dari minyak dan gas ke bahan bakar rendah karbon dan energi terbarukan.

Looney dan pendahulunya CEO Bob Dudley akan mengundurkan diri dari dewan komisaris Rosneft, di mana BP memperoleh kepemilikan saham sebagai bagian dari penjualan saham senilai $12,5 miliar pada 2013.

Dibutuhkan biaya non-tunai valuta asing senilai $11 miliar setelah keluar dari Rosneft, yang tidak akan lagi dimasukkan oleh BP ke dalam akunnya. BP mengatakan pihaknya juga mengharapkan biaya non-tunai kedua hingga $14 miliar, untuk "nilai tercatat" Rosneft.

BP menerima pendapatan dari Rosneft dalam bentuk dividen yang berjumlah sekitar $640 juta pada 2021, sekitar 3 persen dari keseluruhan arus kas dari operasi.

Perusahaan saat ini memiliki sekitar 200 karyawan di Rusia, sebagian besar adalah staf lokal, kata juru bicara BP.

Banyak perusahaan energi Barat lainnya beroperasi di Rusia, termasuk TotalEnergies yang memegang 19,4 persen saham Novatek dan 20 persen dari proyek LNG Yamal. [ah/rs]

Recommended

XS
SM
MD
LG