Dari bintang sepak bola Pelé dan juara Formula-1 Lewis Hamilton hingga pemain hoki Wayne Gretzky dan Dominik Hasek – banyak atlet menyuarakan dukungan mereka untuk Ukraina dan mengutuk invasi Rusia.
Pada acara Piala Dunia Kontiolahti Biathlon 2022, yakni lomba ski jalur datar dan menembak, tim dunia menempatkan bendera Ukraina di zona menembak, sehingga bendera itu selalu tampak pada setiap tayangan TV. Banyak atlet telah mengenakan warna biru dan kuning, warna khas negara Ukraina. Bahkan para penggemar olah raga telah bergabung.
Para ahli mengatakan unjuk keberpihakan politik seperti itu menjadi lebih umum dalam dunia olah raga, seperti disampaikan oleh Timothy Baghurst, guru besar di Universitas Negeri Florida.
“Di sini, kami melihat situasi di mana politik mempengaruhi olah raga tidak hanya di wilayah kecil, tidak hanya dengan satu negara, tetapi dengan banyak negara dan banyak organisasi. Hal demikian tidak biasa.”
Pada kejuaraan tenis Indian Wells baru-baru ini, dua pemain mengenakan warna Ukraina, Daria Saville dari Australia, yang mewakili Rusia hingga 2015 dan Iga Swiątek dari Polandia, pemain nomor dua di dunia.
Namun mantan skater (penari es) Ukraina dan juara Olimpiade 1994 Oksana Baiul mengatakan gerak-gerik dan kata-kata tidak cukup untuk menghentikan invasi Rusia di Ukraina.
“Saya selalu mengatakan bahwa budaya dan olah raga harus berada di luar politik. Dan ketika perang dimulai, ketika bom mulai menghantam gedung-gedung, ketika para ibu dan anak-anak mulai sekarat di tangan Putin, ini benar-benar di luar politik. Nah, para atlet lain dan ini hanya pendapat saya, ketika mereka mengatakan ‘Tidak untuk Perang,’ apa arti (dampak dari ucapan) ‘Tidak untuk Perang’ itu?.”
Sebagian atlet Ukraina telah memilih untuk bergabung dengan tentara untuk membantu membela negara mereka.
Atlet biathlon Ukraina Anastasiya Merkushyna yang berkompetisi di Olimpiade Beijing pada bulan Februari lalu, telah bergabung dengan Korps Penjaga Perbatasan Negara Ukraina. Selain itu, beberapa atlet Olimpiade pria, termasuk Oleksandr Abramenko, dan Bogdan Tsymbal masih berada di Ukraina.
Tetapi sebagian besar atlet Rusia diam tentang invasi Rusia ke Ukraina.
Mengenai fenomena itu, Craig Greenham dari Universitas Windsor menjelaskan.
“Salah satu hal yang terkadang dilupakan oleh orang Amerika Utara adalah bahwa kita memiliki harapan para atlet akan menunjukkan sikap politik, dan itu dengan asumsi ada lingkungan yang relatif aman bagi mereka untuk melakukannya. Tetapi, kita tidak menyadari bahwa di banyak bagian dunia keamanan (pribadi) itu tidak terjamin.”
Beberapa atlet Rusia juga telah berbicara menentang serangan terhadap Ukraina: petenis dunia Daniil Medvedev, petenis Andrey Rublev dan pemain sepak bola Fyodor Smolov.
Fyodor Smolov adalah di antara atlet yang berani menyatakan tantangan mereka.
Pemain hoki Rusia Aleksander Ovechkin, kapten Liga Hoki Nasional Ibukota Washington dalam komentarnya hanya mengatakan dia menginginkan perdamaian. Dia menghindari kritik langsung terhadap Vladimir Putin. [lt/jm]