Presiden AS Joe Biden mendiskusikan invasi Rusia ke Ukraina dan peran China di Indo-Pasifik bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Gedung Putih hari Selasa (29/3).
Presiden AS Joe Biden berusaha meyakinkan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong bahwa pemerintahannya tetap fokus pada kawasan Indo-Pasifik, meski mereka tengah berusuhan dengan dampak invasi Rusia ke Ukraina.
“Bahkan selagi kami mengatasi krisis di Eropa, pemerintahan saya sangat mendukung langkah cepat untuk menerapkan strategi Indo-Pasifik,” kata Biden.
“Singapura berharap Amerika Serikat, di tengah segala kesibukannya, akan terus memperdalam hubungannya dengan negara-negara di Asia-Pasifik, tentu saja China, tetapi juga negara-negara lain selain China,” kata Lee.
Sebelum pertemuan itu, seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan bahwa Amerika senang dengan keputusan Singapura yang menjatuhkan sanksi dan kontrol ekspor terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina bulan lalu.
“Singapura adalah pendukung setia hukum internasional dan Piagam PBB, yang melarang tindakan agresi terhadap negara berdaulat. Dan itulah mengapa kami mengutuk keras serangan tak beralasan oleh Rusia terhadap Ukraina,” kata Lee dalam konferensi pers di Gedung Putih usai pertemuan. “Kedaulatan, kemerdekaan politik dan integritas teritorial semua negara, besar dan kecil, harus dihormati.”
Singapura adalah pusat keuangan dan perdagangan utama yang sangat ingin mendengar rincian rencana AS untuk Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) di kawasan, yang disebut Washington tetap merupakan prioritas utama terlepas dari krisis di Ukraina.
Pemerintahan Biden mengumumkan strategi Indo-Pasifik Februari lalu, di mana ia berjanji akan memberikan lebih banyak sumber daya diplomatik dan keamanan ke kawasan itu untuk melawan apa yang dilihatnya sebagai upaya China untuk menciptakan lingkup pengaruh kawasan.
Biden dijadwalkan menjadi tuan rumah bagi para pemimpin 10 negara Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), di mana Singapura menjadi anggota, pada pekan ini. Akan tetapi, konferensi tingkat tinggi itu ditunda karena tidak semua pemimpin dapat hadir pada tanggal 28 dan 29 Maret, seperti diumumkan Gedung Putih sebelumnya.
Kunjungan Lee ke Gedung Putih dilakukan menyusul kunjungan Wapres AS Kamala Harris, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo ke Singapura tahun lalu. Biden terakhir kali berbincang dengan Lee pada KTT G20 di Roma. [rd/jm]