Serangkaian ledakan bom terjadi di Afghanistan hari Kamis (21/4) menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai puluhan lainnya.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan yang sebagian besar menarget kelompok minoritas Syiah dan memiliki ciri-ciri serangan yang dilakukan kelompok ISIS.
Kepala rumah sakit utama di utara Mazar-e-Sharif, Dr. Ghawsuddin Anwari mengatakan salah satu serangan terburuk dari tiga serangan yang terjadi itu adalah yang dilakukan ketika puluhan jemaat sedang sholat di Masjid Sai Doken. Sedikitnya 10 orang tewas dan 40 lainnya luka-luka. Mereka dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans dan sejumlah mobil pribadi.
Sebelumnya sebuah bom pinggir jalan yang meledak, melukai dua anak-anak. Bom itu juga menarget kelompok minoritas Syiah di Dasht-e-Barchi di Kabul. Dua hari sebelumnya, di daerah yang sama, terjadi beberapa ledakan yang menarget lembaga pendidikan dan menewaskan enam orang, sebagian besar anak-anak. Tujuh belas lainnya luka.
Ledakan ketiga pada hari Kamis ini terjadi di propinsi Kunduz utara, menghantam sebuah kendaraan yang membawa mekanik yang dikontrak Taliban, demikian menurut Kepala Informasi dan Budaya di Kunduz, Matiullah Rohani.
Serangkaian ledakan yang menelan korban jiwa hari Kamis ini terjadi setelah situasi yang relatif tenang di Afghanistan beberapa bulan terakhir, pasca penindakan tegas terhadap afiliasi ISIS yang tersisa.
ISIS yang beroperasi di Afghanistan sejak tahun 2014 dipandang sebagai tantangan keamanan terbesar yang dihadapi pemerintah Taliban. Setelah pengambilalihan kekuasan pada pertengahan Agustus lalu, Taliban melancarkan tindakan keras terhadap markas-markas ISIS di bagian timur Afghanistan. [em/ab]