Para pejabat Ukraina, Minggu (24/4) mengatakan pada bahwa Rusia telah melancarkan serangan udara terhadap pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung di Ukraina selatan.
Pekan lalu Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan blokade ketat terhadap fasilitas itu, yang dengan susah payah ingin diambil alih oleh pasukan Rusia dari ribuan pejuang Ukraina dan warga sipil yang tetap menguasai pabrik tersebut.
Sementara itu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Minggu (24/4) bahwa mereka “sangat khawatir akan situasi di Mariupol, di mana penduduknya sangat membutuhkan bantuan.” ICRC mengatakan, “Akses kemanusiaan segera dan tanpa hambatan sangat diperlukan untuk memungkinkan perjalanan yang aman secara sukarela bagi ribuan warga sipil dan ratusan yang terluka ke luar kota itu, termasuk dari area pabrik Azovstal.”
Pengeboman terhadap pabrik itu terjadi selagi Ukraina merayakan Minggu Paskah Gereja Ortodoks dan ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin di Kyiv, ibu kota Ukraina.
Zelenskyy mengatakan Ukraina “mengharapkan barang-barang khusus dan senjata khusus,” sebagai hasil dari kunjungan resmi pertama pejabat pemerintah AS sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Sejauh ini belum ada konfirmasi mengenai kunjungan dua pejabat AS itu.
Pada hari Kamis (28/4), Zelenskyy akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Sebelum pertemuan itu, Guterres dijadwalkan bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan di Ankara pada hari Senin (25/4) dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow Selasa (26/4).
Para pejabat Inggris mengatakan pada hari Sabtu (23/4) bahwa pasukan Rusia belum berhasil merebut wilayah baru yang signifikan meskipun Rusia mengumumkan serangan baru di medan sepanjang wilayah timur Ukraina, sementara Ukraina mengumumkan jam malam nasional menjelang Paskah Gereja Ortodoks pada hari Minggu (24/4).
Ukraina mengatakan pasukan Rusia menghalangi upaya untuk mengevakuasi warga sipil dari kota pelabuhan Mariupol yang terkepung. Para pejabat Ukraina mengatakan Sabtu (23/4) bahwa 21.600 tentara Rusia tewas di Ukraina.
Presiden Zelenskyy memperbarui seruannya untuk pertemuan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin dalam upaya “mengakhiri perang.” [lt/ka]