Pada pembukaan Konferensi Pemulihan Ukraina di Swiss hari Senin (4/7), Perdana Menteri Ukraina Deny Shmyhal mengatakan bahwa diperlukan biaya sekitar $750 miliar (sekitar Rp11,2 kuadriliun) untuk membangun kembali negaranya yang hancur akibat perang – sebuah tugas yang disebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai tugas bersama negara-negara demokrasi.
“Kami percaya, sumber utama pemulihan seharusnya berasal dari aset-aset yang disita dari Rusia dan oligarki Rusia,” ungkapnya.
“Pihak berwenang Rusia melancarkan perang berdarah ini. Mereka menyebabkan kehancuran besar-besaran ini dan mereka lah yang harus bertanggung jawab,” tambahnya.
Melalui sebuah pesan video, Zelenskyy menekankan bahwa “rekonstruksi Ukraina bukanlah tugas lokal satu negara.”
“Ini adalah tugas bersama seluruh dunia demokrasi,” tegasnya, bersikeras bahwa “reskonstruksi Ukraina merupakan kontribusi terbesar untuk mendukung perdamaian dunia.”
Konferensi selama dua hari dengan pengamanan ketat di kota Lugano, Swiss, itu telah direncanakan sejak sebelum invasi Rusia dan pada mulanya dijadwalkan untuk mendiskusikan reformasi di Ukraina sebelum kemudian dialihkan untuk fokus membahas upaya rekonstruksi.
Meski demikian, aliran bantuan dana bernilai miliaran dolar bagi Ukraina menjadi tantangan baru seiring masih adanya kekhawatiran tentang korupsi yang meluas di negara itu, sehingga reformasi besar-besaran tetap menjadi fokus penting dan menjadi prasyarat dalam rencana pemulihan Ukraina. [rd/jm]
Forum