Tautan-tautan Akses

Wali Kota Cite Soleil: Kekerasan Geng Haiti Tewaskan Lebih dari 50 Orang


Barbecue, ketua dari geng "G9 and Family", berdiri di dekat tumpukan sampah untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi kehidupan warga Haiti dalam sebuah aksi di area La Saline di Port-au-Prince, Haiti, pada 22 Oktober 2021. (Foto: AP/Odelyn Joseph)
Barbecue, ketua dari geng "G9 and Family", berdiri di dekat tumpukan sampah untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi kehidupan warga Haiti dalam sebuah aksi di area La Saline di Port-au-Prince, Haiti, pada 22 Oktober 2021. (Foto: AP/Odelyn Joseph)

Kekerasan bersenjata antara sejumlah geng yang bersaing di dekat ibu kota Haiti, Port-au-Prince, sejak Jumat (8/7) telah menewaskan lebih dari 50 orang, kata seorang wali kota setempat, pada Senin (11/7) di tengah meningkatnya kekerasan yang terus mencengkeram wilayah negara Karibia itu.

Baku tembak antara geng di pinggiran kota Cite Soleil yang kumuh itu juga telah menyebabkan 100 orang lebih mengalami luka-luka. Wali Kota Cite Soleil, Joel Janeus, menambahkan 50 orang diantaranya kini berada dalam kondisi kritis.

"Orang-orang yang berlindung selama baku tembak tersebut tewas akibat peluru yang menembus atap(rumah) mereka. Orang-orang di daerah itu yang mencoba melarikan diri (juga) terkena peluru," kata Janeus dalam sebuah wawancara telepon.

Surat kabar Haiti Le Nouveliste melaporkan geng-geng tersebut juga memblokir akses menuju terminal bahan bakar Varreux.

West Indies Group, konglomerat Haiti yang memiliki terminal Varreux, belum menanggapi permintaan berkomentar.

Kantor Perdana Menteri Ariel Henry juga belum menjawab permintaan untuk berkomentar.

Kekerasan tampaknya merupakan akibat dari konfrontasi antara geng G9 dan GPEP.

Kekerasan antar geng telah meningkat sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise setahun yang lalu. Inside tersebut membuat kekosongan kekuasaan dan mendorong kelompok kriminal memperluas kontrol di negara itu. [my/jm/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG