Tautan-tautan Akses

Seniman Kolombia Ubah Uang Kertas Venezuela Jadi Karya Seni


Seorang perempuan melihat versi besar mata uang Venezuela baru, yang disebut 'Strong Bolivar' di Caracas pada 2013, sebagai ilustrasi. (Foto: AP)
Seorang perempuan melihat versi besar mata uang Venezuela baru, yang disebut 'Strong Bolivar' di Caracas pada 2013, sebagai ilustrasi. (Foto: AP)

Nilai mata uang Venezuela, bolivar, terus anjlok dalam 10 tahun terakhir. Kenyataan pahit itu mendorong seniman dari Kolombia untuk menggunakan uang kertas yang sudah tidak berharga itu sebagai kanvas.

Ernesto Rojas Tellez, seorang seniman Venezuela yang tinggal di Kolombia, dalam beberapa tahun lalu mulai mengumpulkan mata uang Venezuela, Bolivar. Mata uang tersebut terpuruk akibat inflasi. Dengan menggunakan cat warna-warni, kuas, dan karakter ikonik, dia mengubah mata uang yang hampir tidak ada nilainya ini menjadi karya seni.

Dia menyebut proyek ini “Complement Two Art” atau Pelengkap Dua Seni.

"Sekitar tahun 2018 atau 2017 banyak orang membuang uang kertas begitu saja. Melihat serakan uang kertas itu, saya menyadari satu-satunya nilai uang kertas itu adalah emosional. Jadi, saya mengumpulkan uang-uang itu dan membawanya pulang," katanya.

Seorang pria menunjukkan uang kertas baru 5 bolivar di Caracas, Venezuela 1 Oktober 2021. (Foto: REUTERS/Manaure Quintero)
Seorang pria menunjukkan uang kertas baru 5 bolivar di Caracas, Venezuela 1 Oktober 2021. (Foto: REUTERS/Manaure Quintero)

Anjloknya mata uang Bolivar telah mengilhami Tellez untuk membuat karya seni kolektif dengan rekan-rekannya yang sekarang bekerja di Bogota, Kolombia. Mereka menggunakan Bolivar sebagai kanvas.

"Ide ini lahir dari membuat inisiatif di mana kami bisa saling berbagi ilmu, bagaimana menyiapkan kanvas, bahan-bahan, dan bagaimana pula mengatur proporsinya," ujarnya.

Ernesto Tellez tidak sendirian. Juan Carlos, dari Kolombia, bergabung dengannya. Carlos percaya bahwa takdir telah membawanya untuk bekerja sama melakukan apa yang mereka cintai.

Seorang peremouan berjalan di dekat spanduk uang Venezuela, bolivar, yang dipamerkan di Gedung Bank Sentral Venezuela di Caracas, Venezuela 23 Mei 2017. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
Seorang peremouan berjalan di dekat spanduk uang Venezuela, bolivar, yang dipamerkan di Gedung Bank Sentral Venezuela di Caracas, Venezuela 23 Mei 2017. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)

"Pada setiap uang kertas, dalam setiap karya yang saya hasilkan, saya mencoba menyisipkan cinta. Siapa pun yang membeli karya itu, dia tidak hanya mengambil karton atau kanvas, tetapi membawa cinta yang dituangkan sang seniman ke dalam karya itu," tutur Juan Carlos.

Karya seperti mantan Presiden AS Barack Obama adalah bagian dari karya seni yang dirancang pada uang-uang kertas itu. Karya tersebut laku sekitar $22 hingga $25.

"Kami membuat karya berupa tokoh-tokoh dari Amerika Serikat dan ikon-ikon perjuangan, Martin Luther King, Obama, Nelson Mandela di Afrika, penyanyi Edith Piaf, karakter film dari Disney, dan juga pejuang-pejuang Kolombia," kata Tellez.

Wisatawan dan penduduk dapat menyaksikan para seniman itu bekerja.

"Karya-karya ini cantik, sangat ekspresif. Menurut saya, sangat bagus bagaimana mereka bisa menggunakan uang-uang kertas untuk mengekspresikan seni," ujar Silvana Saenz, seorang warga Kolombia.

Menggunakan sesuatu yang tidak berharga sebagai bahan dasar, para seniman ini telah memberi wajah baru kepada Bolivar, dan mengubah uang kertas ini menjadi sarana untuk mencari nafkah. [ka]

Forum

XS
SM
MD
LG