Presiden Joko Widodo memerintahkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menghentikan sementara turnamen Liga 1 sampai pihak kepolisian menuntaskan proses investigasi. Presiden juga menyerukan pihak-pihak terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan dan pengamanan kompetisi sepak bola yang menelan ratusan korban itu.
“Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI, untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” ujar Jokowi dalam keterangan pers, Minggu (2/10).
Pada kesempatan itu Presiden menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10).
Presiden menugaskan penanganan medis bagi korban yang masih menjalani perawatan di rumah sakit agar dilakukan sebaik-baiknya.
“Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik,” tukasnya.
Selain menyesalkan terjadinya tragedi kemanusiaan ini, Presiden juga mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengutamakan sportivitas dalam olah raga, dan menjunjung tinggi semangat persaudaraan di atas segalanya demi persatuan bangsa.
Sebelumnya kekalahan tuan rumah Arema FC saat melawan Persebaya telah memicu suporter Arema yang berada di tribun merangsek ke lapangan untuk mengejar pemain dan tim Arema. Petugas berupaya mengimbau Aremania untuk kembali ke tribun, tetapi tidak diindahkan sehingga aparat menembakkan gas air mata. Padahal Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA telah melarang petugas keamanan menggunakan atau membawa senjata api ataupun "gas pengendali massa.”
Kerusuhan usai laga tersebut menelan korban jiwa sedikitnya 127 orang dan 180 lainnya mengalami luka-luka. [pr/ah]
Forum