Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo, pada Senin (31/10), menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, pada akhir pekan yang menewaskan lebih dari 150 orang, kebanyakan di antaranya adalah anak muda. Insiden tersebut telah membuat negara itu berduka.
"Pemerintah akan melakukan penyelidikan menyeluruh atas apa yang menyebabkan kecelakaan ini dan melakukan yang terbaik untuk memastikan diadakannya perubahan institusional agar kecelakaan serupa tidak terulang," kata PM Han ketika para pejabat pemerintah bertemu untuk membahas peristiwa itu, seperti dilaporkan Reuters.
Para pejabat setempat mengatakan jumlah korban tewas telah bertambah menjadi 154 orang. Mereka menambahkan 149 lainnya cedera, dan 33 di antaranya berada dalam kondisi serius.
Dua warga negara Indonesia (WNI) yang cedera dalam tragedi desak-desakan Sabtu (29/10) malam itu, sudah boleh pulang, kata KBRI Seoul.
"Diketahui ada dua orang yang mengalami luka ringan dan dirawat di rumah sakit dan saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing, dengan inisial AR dan CA," ujar Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto kepada VOA pada Senin (31/10).
Pada Senin (31/10) pagi, orang-orang meletakkan bunga krisan putih, minuman dan lilin di sebuah altar memorial buatan di pintu keluar stasiun Itaewon, dekat tempat kejadian.
Presiden Yoon Suk-yeol, yang telah mendeklarasikan masa berkabung nasional dan menyatakan Itaewon sebagai zona bencana, mengunjungi altar memorial di dekat balai kota Seoul dan memberikan penghormatan kepada para korban pada Senin (31/10), lapor kantor kepresidenan.
Banyak sekolah, TK dan perusahaan di seluruh negara itu membatalkan acara Halloween. Konser K-pop dan acara pemerintah juga dibatalkan menyusul insiden tersebut. [vm/rs]
Forum