Tautan-tautan Akses

PM Israel Lapid: Tidak Ada yang Final Setelah Jajak Pendapat Tunjukkan Netanyahu Unggul dalam Pemilu


Perdana Menteri Israel dan pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid berbicara kepada para pendukungnya dari panggung di markas partainya selama pemilihan umum Israel di Tel Aviv, Israel, 2 November 2022. (REUTERS/Amir Cohen)
Perdana Menteri Israel dan pemimpin partai Yesh Atid Yair Lapid berbicara kepada para pendukungnya dari panggung di markas partainya selama pemilihan umum Israel di Tel Aviv, Israel, 2 November 2022. (REUTERS/Amir Cohen)

Perdana Menteri sementara Israel Yair Lapid mengatakan kepada para pendukungnya hari Rabu (2/11) bahwa “tidak ada yang final” setelah hasil exit poll awal menunjukkan Benjamin Netanyahu kemungkinan dapat membentuk pemerintahan setelah pemilu hari Selasa (1/11).

“Malam ini akan memanjang hingga dua hari. Sebelum amplop terakhir dihitung, tidak ada yang berakhir, dan tidak ada yang final, dan kita akan menunggu hasil akhir dengan sabar, meskipun kita tidak memiliki kesabaran,” kata Yair Lapid yang juga pemimpin partai Yesh Atid.

Partai Likud pimpinan Netanyahu diproyeksikan meraih kursi terbanyak, dengan sekitar 31 kursi di parlemen, disusul Yesh Atid dengan 22 hingga 24 kursi. Namun demikian, mantan perdana menteri Netanyahu tidak mendeklarasikan kemenangan setelah pemilu Selasa. Ia mengisyaratkan bahwa partai Likud sedang mengarah pada kemenangan di parlemen.

“Kita masih perlu menunggu hasil nyata, tetapi satu hal telah jelas, arah kita, arah Likud, telah terbukti. Saya ingatkan Anda bahwa dalam 52 kursi dalam pemilu terakhir, kita di ambang kemenangan besar,” kata Netanyahu.

Pemilu hari Selasa (1/11) adalah pemilu kelima Israel dalam kurun kurang dari empat tahun, dengan semua pemilu lebih banyak berfokus pada kemampuan Netanyahu untuk memerintah.

Netanyahu, yang sedang diadili atas sejumlah tuduhan korupsi, dipandang oleh para pendukungnya sebagai korban upaya mencari-cari kesalahan dan fitnah oleh lawan-lawannya yang menyebut Netanyahu sebagai penjahat dan ancaman bagi demokrasi.

Hasil kuat dalam pemilu itu juga ditunjukkan oleh partai Religious Zionism pimpinan legislator ekstrem kanan Itamar Ben-Gvir, yang muncul sebagai partai terbesar ketiga.

Lapid adalah dalang koalisi yang mengubah Netanyahu menjadi pemimpin oposisi. Koalisi itu terdiri dari para nasionalis yang menentang negara Palestina, partai-partai yang mengupayakan kesepakatan perdamaian dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel, sebuah partai Islamis Arab kecil. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG