Paus Fransiskus menggunakan pesan Natal-nya pada hari Minggu (25/12) untuk menyampaikan permohonan agar segera diakhirinya pertempuran di Ukraina. Konflik, yang sudah berlangsung sepuluh bulan, itu dikecamnya sebagai “keji.”
Dari balkon yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Paus menyampaikan khutbah “Urbi et Orbi” atau “Pesan Untuk Kota dan Dunia.” Puluhan ribu jemaat, wisatawan dan penduduk kota Roma memadati lapangan itu untuk mendengarkan Paus dan menerima berkatnya.
Paus juga menyitir konflik berkepanjangan di berbagai wilayah lain, termasuk di Timur Tengah, Afghanistan dan Tanduk Afrika.
“Jika kita menginginkannya sebagai Natal, kelahiran Yesus dan kedamaian, marilah kita melihat ke Bethlehem dan merenungkan wajah bayi (Yesus) yang lahir untuk kita,” ujar Paus. “Pada wajah kecil yang polos itu, kita lihat wajah semua anak, di mana pun di dunia ini, yang merindukan perdamaian.”
Paus mengajak umat untuk mengingat jutaan warga Ukraina yang tidak memiliki listrik atau pemanas karena serangan berkelanjutan Rusia terhadap infrastruktur energi; sementara jutaan lainnya hidup sebagai pengungsi di luar negeri atau terlantar di dalam negara mereka sejak invasi Rusia pada 24 Februari lalu yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin.
Paus berdoa agar Tuhan “menerangi pikiran orang-orang yang memiliki kekuataan untuk membungkam gemuruh senjata dan segera mengakhiri perang yang keji itu.” [em/ka]
Forum