Kepala Kepolisian Memphis Cerelyn “CJ” Davis hari Sabtu (28/1) membubarkan apa yang disebut sebagai “Scorpion Unit” kota itu, merujuk pada “tindakan memalukan” yang dilakukan personil unit itu sebagaimana terekam dalam video yang dirilis Jumat malam (27/1). Dalam video itu tampak sebagian personil “Scorpion Unit” memukuli Tyre Nichols hingga babak-belur pada 7 Januari lalu. Laki-laki berusia 29 tahun itu meninggal di rumah sakit, tiga hari kemudian karena luka-lukanya.
Davis mengambil tindakan itu sehari setelah dirilisnya video mengerikan tersebut. Ia mengatakan tindakan itu dilakukan setelah mendengar masukan dari kerabat Nichols, tokoh masyarakat dan sejumlah petugas keamanan yang tidak terlibat dalam membuat keputusan. Pengumuman itu disampaikan ketika warga kota Memphis dan Amerika berjuang memahami aksi kekerasan yang dilakukan polisi unit tersebut, yang semuanya berkulit hitam.
Video yang dirilis itu kembali memicu pertanyaan mengapa aksi kekerasan semacam itu masih terus terjadi, meskipun telah berulangkali muncul seruan dilakukannya perubahan.
Demonstran yang berunjuk rasa di pusat kota Memphis bersorak-sorai ketika mengetahui bahwa “Scorpion Unit” itu telah dibubarkan. Lewat pengeras suara, seorang pengunjukrasa mengatakan “unit yang membunuh Tyre telah dibubarkan secara permanen.”
Mengacu pada “tindakan kecil sebagian personil” yang mencemarkan nama baik “Scorpion Unit” itu, Davis mengubah pernyataan sebelumnya bahwa ia akan mempertahankan unit tersebut. Ia menegaskan pentingnya departemen kepolisian kota itu “mengambil langkah proaktif dalam proses pemulihan.”
Dalam sebuah pernyataan, Davis mengatakan, “Merupakan kepentingan terbaik bagi semua untuk menonaktifkan unit Scorpion ini secara permanen.” Ditambahkannya, personil polisi yang saat ini ditugaskan di unit itu sepakat dengan keputusan tersebut “tanpa syarat.”
Scorpion Unit
“Scorpion Unit” ini terdiri dari tiga tim, yang memiliki 30 personil polisi. Target unit ini adalah para pelaku kekerasan di daerah yang dilanda kejahatan paling banyak. Sejak insiden penangkapan Tyre Nichols pada 7 Januari lalu, unit itu sudah tidak lagi aktif.
“Scorpion” merupakan singkatan dari Street Crimes Operations to Restore Peace in Our Neighborhoods, atau Operasi Kejahatan Jalanan Untuk Memulihkan Ketenteraman di Lingkungan Kita.
Dalam wawancara dengan Associated Press Jumat lalu, Davis mengatakan ia tidak akan menutup sebuah unit hanya karena sebagian anggotanya melakukan “beberapa tindakan mengerikan,” dan karena ia membutuhkan unit-unit itu untuk terus bekerja.
Davis adalah perempuan kulit hitam pertama yang menjadi kepala kepolisian di Memphis, satu tahun setelah tewasnya George Flyod di tangan empat polisi Minneapolis. Ketika itu ia menjabat sebagia Kepala Kepolisian di Durham, North Carolina, dan telah menyerukan dilakukannya reformasi kepolisian secara menyeluruh.
Meski Puji Pembubaran “Scorpion Unit,” Keluarga Tetap Upayakan Keadilan bagi Tyre Nichols
Kuasa hukum keluarga Tyre Nichols, Ben Crump dan Antonio Romanucci, mengatakan langkah itu merupakan “keputusan yang layak dan adil.” Mereka mengatakan “kita harus ingat bahwa ini hanya langkah berikutnya dalam upaya memperoleh keadilan dan akuntabilitas, karena jelas pelanggaran ini tidak terbatas pada unit khusus tersebut. Ini meluas lebih jauh lagi.”
Lima polisi yang memukuli Tyre Nichols – yaitu Tadarrius Bean, Demetrius Haley, Desmond Mills Jr, Emmit Martin III dan Justin Smith – telah dipecat dan didakwa dengan pasal pembunuhan tak direncanakan dan kejahatan lain.
Jika terbukti bersalah melakukan pembunuhan tingkat dua, kelimanya berpotensi dijatuhi hukuman penjara hingga 60 tahun.
Video yang berasal dari beberapa body camera (kamera tubuh) polisi yang dirilis Jumat lalu menunjukkan bagaimana para polisi dengan kejam memukuli Tyre Nichols, pekerja FedEx yang memiliki seorang anak berusia empat tahun itu, karena ia menerobos lampu lalu lintas. Selama tiga menit ia menjadi bulan-bulanan polisi, sambil diteriaki berbagai kalimat-kalimat kotor. Nichols dengan suara lirih memanggil-manggil ibunya, sebelum tubuhnya yang lemah disandarkan ke mobil patroli dan para polisi meninjunya berulangkali.
Bagaimana dengan Polisi Lain yang Ada di Lokasi?
Video itu meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang halte lalu lintas, dan keberadaan beberapa polisi lain yang berdiri tidak jauh dari tempat di mana Tyre Nichols dipukuli hingga ia tergeletak tak bergerak di trotoar.
Presiden National Organization of Black Law Enforcement Executives, Brenda Goss Andrews, mengatakan “tidak ada seorang pun yang mencoba menghentikan apapun. (Padahal) mereka berkewajiban untuk campur tangan, berkewajiban memberi perhatian.”
Kepala Kepolisian Memphis Cerelyn Davis mengatakan beberapa polisi lain yang berada di lokasi itu juga sedang diselidiki. Sherrif Shelby County, Floyd Bonner, mengatakan dua deputi telah dibebastugaskan tanpa digaji sementara perilaku mereka diselidiki.
Tim kuasa hukum keluarga Tyre Nichols menyamakan tindakan itu dengan pemukulan polisi pada Rodney King di Los Angeles, tahun 1991.
Ayah tiri Tyre Nichols, Rodney Wells, mengatakan pihak keluarga akan “terus mencari keadilan” dan mereka yang tidak memberikan bantuan “sama bersalahnya dengan polisi yang melakukan pemukulan.”
Juru bicara Kepolisian Memphis menolak mengomentari perilaku polisi lain di lokasi itu saat insiden terjadi.
Apa yang Membuat Tyre Nichols Dikejar & Disetop Polisi?
Hingga laporan ini disampaikan tidak jelas apa asal muasal yang membuat ia dihentikan polisi. Dalam video yang dirilis terdengar seorang polisi mengatakan Tyre Nichols tidak berhenti dan kemudian membanting setir seakan-akan berniat menabrak mobil polisi. Polisi itu mengatakan ketika mobil laki-laki itu berhenti, sejumlah polisi melompat keluar.
Tetapi Davis mengatakan pihaknya tidak dapat memastikan alasan mengapa Tyre Nichols dihentikan polisi. “Kami tidak tahu apa yang terjadi. Yang kami tahu adalah besarnya kekuatan yang dikerahkan dalam situasi itu,” ujarnya.
Setelah polisi pertama menarik Tyre Nichols keluar dari mobil, ia terdengar mengatakan “saya tidak melakukan apapun,” sementara sekelompok polisi mulai menggulingkannya ke tanah. Salah seorang polisi terdengar mengatakan “setrum dia! Setrum dia (dengan pistol kejut).”
Tyre Nichols dengan tenang mengatakan, “OK saya sudah tiarap,” dan bahwa ia hanya ingin pulang ke rumah. Beberapa saat kemudian ia berteriak pada para polisi yang mengelilinginya, “setop.” Kemudian ia terlihat berlari, sementara seorang polisi menembakkan pistol kejut sambil mengejarnya. Lainnya berteriak memanggil polisi-polisi lain, sebelum kemudian menangkap Tyre Nichols di sebuah perempatan, hanya berselang beberapa rumah dari rumah ibunya. Keluarganya mengatakan laki-laki itu memang berusaha pulang ke rumah.
Beberapa polisi kemudian memukulinya dengan pentungan, meninju dan menendanginya berulangkali. Serangan itu terus berlanjut, bahkan ketika laki-laki itu sudah jatuh. Lebih dari 20 menit setelah ia terduduk lemah, baru polisi memanggil ambulans.
Saat menunggu ambulans, beberapa polisi mengolok-olok Tyre Nichols dan berkeluh kesah. Ada yang mengeluh bahwa radio genggamnya rusak, lainnya kehilangan senter, dan ada yang mencari-cari semprotan merica yang mereka gunakan untuk melumpuhkan laki-laki itu. Sepanjang video body camera itu mereka membuat klaim tentang perilaku Tyre Nichols yang tidak didukung oleh rekaman itu, atau menurut jaksa wilayah dan pejabat-pejabat lain tidak terjadi.
Dalam satu kesempatan, seorang polisi mengklaim ketika menghentikan mobil, Tyre Nichols sempat meraih senjatanya dan hampir memegang pegangan pistol; sesuatu yang tidak terbukti dalam video itu.
Setelah laki-laki itu diborgol dan disandarkan ke mobil polisi dalam keadaan lemah, beberapa polisi mengatakan ia mabuk. Tidak pernah ada narkoba yang ditemukan di mobil laki-laki itu. Namun polisi lain mengatakan pastinya Tyre Nichols membuang sesuatu saat melarikan diri.
Dalam pidato di Harlem hari Sabtu, Pendeta Al Sharpton mengatakan insiden itu sangat mengerikan karena polisi-polisi yang melakukannya juga berkulit hitam. “Kulit hitam kalian tidak akan membuat kami berhenti melawanmu. Kelima polisi ini tidak saja mempermalukan nama mereka, tetapi juga mempermalukan ras kita,” tegasnya.
Demonstrasi
Kota-kota di seluruh Amerika bersiap menghadapi demonstrasi setelah video pemukulan Tyre Nichols itu dirilis. Sejauh ini demonstrasi berlangsung tanpa kekerasan. Ratusan warga memblokir jembatan Interstate 55 di atas Sungai Mississippi yang menjadi jalur lalu lintas menuju Arkansas. Demonstran juga memblokir lalu lintas di New York, Los Angeles, dan Portland, Oregon. [em/lt]
Forum