Tautan-tautan Akses

Moskow Tuding AS Berupaya Ganggu Hubungan Rusia-Afrika


Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di kamera televisi saat menyampaikan pernyataannya kepada media pada KTT Rusia-Afrika di Sochi, 24 Oktober 2019. (Foto: via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di kamera televisi saat menyampaikan pernyataannya kepada media pada KTT Rusia-Afrika di Sochi, 24 Oktober 2019. (Foto: via AP)

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov, Sabtu (25/2) malam, menuding Amerika Serikat (AS) "memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya" pada negara-negara Afrika. Washington juga dituduh berusaha mengganggu pertemuan puncak Rusia-Afrika yang direncanakan digelar pada pertengahan tahun ini.

Presiden Vladimir Putin akan menjadi tuan rumah KTT Rusia-Afrika kedua pada Juli di St. Petersburg. Acara tersebut dirancang untuk merayu negara-negara Afrika setelah Kremlin dijauhi oleh Barat atas invasinya di Ukraina setahun yang lalu.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov. (Foto: AP)
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov. (Foto: AP)

Bogdanov, dikutip oleh kantor negara TASS, menegaskan kembali tuduhan Moskow tentang "upaya kolektif negara-negara Barat" yang melakukan kampanye untuk mengisolasi Moskow.

“Amerika Serikat dan sekutunya sedang melakukan kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengisolasi Rusia di sektor politik dan ekonomi, termasuk mengganggu (perhetalan) KTT kedua Rusia-Afrika di St. Petersburg,” kata Bogdanov kepada TASS.

Moskow menyebut invasi ke Ukraina bukan perang, tetapi "operasi militer khusus". Kyiv dan sekutu Baratnya mengatakan tindakan itu sebagai agresi imperialistik untuk merebut wilayah kedaulatan Ukraina.

Presiden Joe Biden mendengarkan Menteri Keuangan Janet Yellen, kiri, berbicara selama sesi penutupan KTT Pemimpin AS-Afrika di Washington, 15 Desember 2022. (Foto: AP)
Presiden Joe Biden mendengarkan Menteri Keuangan Janet Yellen, kiri, berbicara selama sesi penutupan KTT Pemimpin AS-Afrika di Washington, 15 Desember 2022. (Foto: AP)

"Sejak awal operasi militer khusus, upaya kolektif negara-negara Barat telah meningkatkan tekanan secara signifikan terhadap negara-negara Afrika, melalui ancaman pengenaan sanksi, penghentian bantuan keuangan dan kemanusiaan," kata Bogdanov.

Sejak dimulainya perang, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi, Moskow telah beralih ke China, India, dan negara-negara Afrika. Kremlin mencoba mencari hubungan yang lebih dekat di sana.

Rusia sangat ingin memenangkan hati negara-negara Afrika. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov telah mengunjungi benua itu dua kali pada tahun ini, selain tur pertengahan pada tahun lalu.

Afrika Selatan telah mengadakan latihan militer dengan Rusia dan China selama 10 hari. Dan kelompok tentara bayaran Rusia Wagner dikerahkan melawan pemberontak di Mali dan Afrika Tengah.

Presiden AS Joe Biden menjadi tuan rumah KTT para pemimpin AS-Afrika pada 2022 di Washington. AS berusaha untuk memperkuat aliansi di tengah meningkatnya kehadiran Rusia dan China di benua itu.

Bogdanov menuding Washington membuat "rekayasa" terhadap Moskow dengan menuduh Rusia mencoba membuat benua itu kelaparan atau menaikkan harga bahan bakar. Namun ia menyebutkan hal tersebut tanpa bukti apapun.

Barat telah memberlakukan beberapa gelombang sanksi terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina, demikian pula Uni Eropa. [ah]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG