Pihak berwenang di Pakistan barat daya, Senin (6/3), mengatakan serangan bom bunuh diri terhadap truk yang mengangkut personel polisi telah menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 13 lainnya.
Serangan maut pada pagi hari itu terjadi di Sibi, distrik pusat di provinsi Baluchistan.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas kekerasan di provinsi yang kaya sumber daya alam tersebut, di mana pemberontak secara rutin menarget pasukan keamanan.
Mehmood Notenzai, kepala polisi distrik, mengatakan kepada wartawan bahwa truk itu sedang menuju ke Quetta, ibu kota provinsi, sewaktu pelaku yang bersepeda motor menyerangnya.
Korban cedera dibawa ke rumah sakit terdekat, di mana para pejabat menggambarkan beberapa di antara korban dalam kondisi “kritis” dan khawatir korban tewas mungkin meningkat.
Baluchistan telah lama berada dalam cengkeraman pemberontakan tingkat rendah yang dipimpin oleh kelompok separatis etnis Baluch yang menuntut kemerdekaan provinsi itu dari Pakistan.
Militan yang terkait dengan kelompok terlarang Taliban di Pakistan juga aktif di provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran itu.
Serangan pada Senin itu terjadi sewaktu Pakistan menjadi tuan rumah pertemuan dengan AS untuk membahas kerja sama dalam menghadapi apa yang disebut para pejabat sebagai “ancaman bersama terorisme” yang dihadapi kedua negara.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan Christopher Landberg, penjabat koordinator kontraterorisme di Departemen Luar Negeri AS, memimpin delegasi antarlembaga AS dalam pembicaraan di ibu kota, Islamabad.
“Dialog dua hari ini akan memberi kesempatan bagi kedua pihak untuk bertukar pandangan dan berbagi pengalaman serta praktik terbaik mereka dalam bidang kontraterorisme,” tambah pernyataan itu.
Pembicaraan tersebut berlangsung di tengah kebangkitan serangan teroris di Pakistan sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021. [uh/ab]
Forum