Prancis telah melaporkan wabah flu burung H5N1, yang sangat menular, di antara kawanan rubah merah di wilayah timur laut Paris, kata Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (WOAH) pada Selasa (7/3). Wabah tersebut terjadi di saat penyebaran virus itu ke mamalia menimbulkan kekhawatiran global.
Setelah tiga rubah ditemukan mati di cagar alam di Meaux dekat tempat burung camar mati, satu dari tiga rubah tersebut diambil dan diuji, kata WOAH dalam sebuah laporan, mengutip pihak berwenang Prancis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan lalu menggambarkan situasi flu burung sebagai sesuatu yang "mengkhawatirkan" karena meningkatnya kasus pada burung dan mamalia baru-baru ini dan sedang meninjau penilaian risiko global mengingat perkembangan terakhir termasuk kasus penularan ke manusia yang terjadi di Kamboja.
Pada tahun lalu, avian influenza, atau biasa disebut dengan flu burung, telah menyebar ke seluruh dunia, membunuh lebih dari 200 juta burung, membuat harga telur meroket dan meningkatkan kekhawatiran di kalangan pemerintah tentang penularan ke manusia.
Virus itu menginfeksi seekor kucing di Prancis pada akhir Desember lalu.
Virus tersebut juga telah terdeteksi pada hewan pengerat di Spanyol, rubah dan berang-berang di Inggris, singa laut di Peru dan beruang grizzly di Amerika Serikat. [my/rs]
Forum