Sebuah komisi HAM terkemuka Eropa pada hari Kamis (30/3) mengecam perlakuan "tidak manusiawi" Uni Eropa terhadap para migran yang secara brutal ditolak di perbatasan mereka.
Para migran dianiaya dan menderita "pukulan, tamparan, hantaman pentungan dan benda-benda keras lainnya... oleh polisi atau penjaga perbatasan," kata Komisi Dewan Eropa untuk Pencegahan Penyiksaan (CPT) dalam laporan tahunannya.
“Bentuk lain dari perlakuan tidak manusiawi dan merendahkan martabat juga dilakukan, seperti menembakkan peluru ke dekat tubuh orang yang tergeletak di tanah,” tambahnya.
Laporan itu mengatakan, taktik-taktik lain termasuk "mendorong para migran ke sungai (terkadang dengan tangan masih terikat), melepas pakaian dan sepatu mereka dan memaksa mereka berjalan tanpa alas kaki dan/atau mengenakan pakaian dalam dan, dalam beberapa kasus, bahkan telanjang bulat melintasi perbatasan".
CPT mengatakan telah bertemu dengan "semakin banyak" orang yang mengklaim bahwa mereka dipaksa mundur dari perbatasan Eropa secara paksa.
"Banyak negara Eropa menghadapi tantangan migrasi yang sangat kompleks di perbatasan mereka, tetapi ini tidak berarti mereka dapat mengabaikan kewajiban HAM mereka. Penolakan adalah ilegal, tidak dapat diterima dan harus diakhiri," kata Ketua CPT Alan Mitchell.
CPT mengunjungi pos polisi, perbatasan dan garda pantai, pusat penahanan serta daerah transit di jalur migrasi utama ke Eropa untuk menyusun laporan itu.
CPT meminta negara-negara anggota Dewan Eropa untuk menjamin hak-hak migran dengan mendaftarkan setiap individu, memberikan penilaian medis dan kerentanan serta menawarkan kesempatan kepada orang-orang untuk mengajukan suaka.
"Penahanan seharusnya hanya digunakan sebagai upaya terakhir," tambahnya. Dewan Eropa terdiri dari 46 negara.
Rusia telah dikeluarkan dari tugasnya sebagai pengawas setelah invasi ke Ukraina tahun lalu, tetapi tetap menjadi anggota CPT.
Para migran masih menjadi isu kontroversial di Uni Eropa sejak lebih dari satu juta orang tiba di Eropa selama krisis pengungsi 2015-2016.
Jumlah upaya migran untuk memasuki Eropa mencapai 330.000 kali pada 2022, naik 64 persen dari tahun sebelumnya, kata badan pengawas perbatasan Uni Eropa Frontex. [ab/uh]
Forum