Tautan-tautan Akses

Rusia Sedang ‘Berkoordinasi’ untuk Pulangkan Anak-Anak Ukraina


Aksi unjuk rasa di dekat markas besar PBB, di New York, menyerukan sanksi terhadap penculikan ribuan anak Ukraina oleh Putin dan mendesak perdamaian abadi di Ukraina, pada peringatan setahun invasi Rusia, 23 Februari 2023. (Charles Sykes/Gambar AP untuk Avaaz)
Aksi unjuk rasa di dekat markas besar PBB, di New York, menyerukan sanksi terhadap penculikan ribuan anak Ukraina oleh Putin dan mendesak perdamaian abadi di Ukraina, pada peringatan setahun invasi Rusia, 23 Februari 2023. (Charles Sykes/Gambar AP untuk Avaaz)

Komisioner hak-hak anak Rusia mengatakan pada pertemuan PBB hari Rabu bahwa anak-anak yang dideportasi dari Ukraina dibawa demi keselamatan mereka dan Moskow sedang berkoordinasi dengan berbagai organisasi internasional untuk memulangkan mereka ke keluarga masing-masing.

Sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022, kata Maria Lvova-Belova, Rusia telah menampung lebih dari 5 juta orang Ukraina, termasuk 730 ribu anak-anak, yang datang bersama orang tua, kerabat atau wali sah mereka.

FILE - Komisaris Presiden Rusia untuk Hak Anak Maria Lvova-Belova di Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, Rusia, 16 Februari 2023. (Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)
FILE - Komisaris Presiden Rusia untuk Hak Anak Maria Lvova-Belova di Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, Rusia, 16 Februari 2023. (Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

Dari sekitar 2.000 anak yang berasal dari panti asuhan, Lvova-Belova mengatakan sekitar 1.300 telah dipulangkan ke institusi asal mereka, 400 dikirim ke panti-panti asuhan Rusia dan 358 lainnya ditempatkan di rumah orang tua asuh.

Rusia mengadakan pertemuan hari Rabu itu untuk menangkis apa yang diklaimnya sebagai disinformasi mengenai anak-anak Ukraina.
Para duta besar dari negara-negara Barat memboikot pertemuan informal Dewan Keamanan PBB, dan mengirim diplomat tingkat rendah.

Para diplomat dari AS, Inggris, Albania dan Malta melakukan walk out sewaktu komisioner itu mulai berpidato melalui tautan video.

Pejabat Rusia mengeluhkan karena tidak ada komunikasi resmi dengan otoritas Ukraina mengenai anak-anak, tetapi ia mengatakan kantornya telah bertemu perwakilan dari UNICEF, Refugees International dan Palang Merah, serta telah menyerahkan semua informasi yang tersedia mengenai anak-anak tersebut.

Mahkamah Internasional bulan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan Lvova-Belova dan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mereka tuduh menculik anak-anak dari Ukraina. [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG