Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (29/4) meminta China untuk berhenti mengganggu kapal-kapal Filipina di Laut China Selatan. Washington berjanji untuk berdiri bersama Filipina pada saat ketegangan geopolitik antara kedua negara itu memanas.
"Kami menyerukan Beijing untuk berhenti dari perilakunya yang provokatif dan membahayakan," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Manila pada Jumat (28/4) menuduh penjaga pantai China melakukan "taktik agresif" menyusul terjadinya insiden selama patroli penjaga pantai Filipina di dekat Second Thomas Shoal yang dikuasai Filipina. Wilayah yang terletak 195 km di lepas pantainya itu merupakan asal mula terjadinya perikaian antara Manila dan Beijing.
Second Thomas Shoal adalah tempat bagi kontingen militer kecil di atas kapal AS era Perang Dunia Kedua yang berkarat yang sengaja dikandangkan pada 1999 untuk memperkuat klaim teritorial Filipina. Pada Februari, Filipina mengatakan sebuah kapal China menyorotkan "laser kualitas militer" ke salah satu kapal pemasoknya.
China mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut China Selatan dengan "sembilan garis putus-putus" di peta yang membentang lebih dari 1.500 km dari daratannya dan memotong zona ekonomi eksklusif Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Putusan arbitrase internasional pada 2016 menolak klaim garis itu karena tidak memiliki dasar hukum.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat (28/4) mengatakan kapal-kapal Filipina telah menyusup ke perairan China dan sengaja melakukan tindakan provokatif.
Departemen Luar Negeri mengatakan Washington "mendukung sekutu Filipina kami dalam menegakkan tatanan maritim internasional berbasis aturan." [ah/ft]
Forum