Tautan-tautan Akses

"Title 42" Berakhir, Migran Berkumpul di Perbatasan Meksiko-AS


Para migran mencoba masuk wilayah AS melalui sungai Rio Grande dari kota Matamoros, Meksiko. Lonjakan migran diperkirakan terjadi di perbatasan AS-Meksiko karena pemerintahan Biden secara resmi mengakhiri penggunaan aturan pembatasan COVID-19 yang dikenal sebagai "Title 42".(AFP)
Para migran mencoba masuk wilayah AS melalui sungai Rio Grande dari kota Matamoros, Meksiko. Lonjakan migran diperkirakan terjadi di perbatasan AS-Meksiko karena pemerintahan Biden secara resmi mengakhiri penggunaan aturan pembatasan COVID-19 yang dikenal sebagai "Title 42".(AFP)

Menjelang berakhirnya penangguhan hak untuk mencari suaka, disebut Title 42, semakin banyak migran berkumpul di perbatasan Meksiko-Amerika. Mereka khawatir, kebijakan baru akan semakin menyulitkan mereka masuk Amerika.

Perbatasan Meksiko-Amerika dalam beberapa hari ini dipadati migran. Jumlah mereka semakin meningkat menjelang berakhirnya kebijakan Title 42 pada Kamis tengah malam waktu Amerika timur.

Tiga sheriff Arizona, Rabu, meminta pemerintahan Presiden Joe Biden untuk berbuat lebih banyak guna mencegah migran masuk tanpa izin. Satu dari ketiga sheriff, Paul Penzone dari Maricopa County mengatakan, "Menurut saya, pemerintah mengecewakan. Ketidakbecusan menangani masalah migran ilegal di perbatasan, merembet ke komunitas di seluruh negara bagian, dan di seluruh negara, dan berdampak buruk pada kemampuan kita memberi keamanan publik bagi komunitas kita."

Migran, Kamis (11/5), terus mengalir ke Matamoros, Meksiko. Mereka menyeberangi sungai menuju perbatasan Amerika. Banyak yang menyerahkan diri ke pihak berwenang, berharap dibiarkan tetap tinggal di Amerika secara sah sementara menunggu kasus mereka disidangkan, yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun.

Para migran memadati tembok perbatasan AS sementara agen Patroli Perbatasan AS berjaga, terlihat dari kota Ciudad Juarez, Meksiko.
Para migran memadati tembok perbatasan AS sementara agen Patroli Perbatasan AS berjaga, terlihat dari kota Ciudad Juarez, Meksiko.

Agen-agen imigrasi Meksiko berbaris di sebagian tepi sungai. Mereka sempat melarang migran menyeberang. Di tepi seberang, polisi negara bagian Texas dengan senapan berdiri di belakang kawat berduri.

Agen-agen Patroli Perbatasan diperintahkan mulai membebaskan migran di sektor perbatasan mana pun kalau jumlah mereka 125% dari kapasitas penahanan. Migran dibebaskan dengan instruksi untuk melapor ke kantor imigrasi dalam waktu 60 hari, kata pejabat Amerika.

Menjawab pertanyaan wartawan tentang "kekacauan" menjelang berakhirnya Title 42, Presiden Biden mengatakan, "Tujuan dari apa yang sedang kami lakukan di perbatasan adalah menyederhanakan proses imigrasi legal. Yang ilegal, (prosesnya) lebih cepat dan lebih baik. Dan bergerak ke arah yang orang tahu bahwa ada cara legal dan tidak legal untuk sampai ke sini."

Walaupun mencegah banyak orang mencari suaka, Title 42 tidak disertai konsekuensi hukum, sehingga mendorong orang kembali mencoba melintasi perbatasan secara ilegal. Pejabat Amerika memperingatkan hari-hari sulit ke depan dengan berakhirnya program yang terkait pandemi COVID-19.

Setelah Kamis, migran yang tertangkap menyeberang secara ilegal dilarang kembali ke Amerika selama lima tahun dan akan menghadapi tuntutan pidana jika melanggar. Pada saat yang sama, pemerintah memperkenalkan peraturan baru yang luas.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Alejandro Mayorkas dalam konferensi pers di Gedung Putih, Kamis, mengatakan, “Rencana kami akan berhasil, tetapi butuh waktu untuk mewujudkan hasil tersebut sepenuhnya.”

Kebijakan baru akan mengatasi migran ilegal sekaligus membuka jalur hukum bagi migran yang mendaftar secara online, mencari sponsor dan menjalani pemeriksaan latar belakang. Jika berhasil, itu secara mendasar akan mencegah migran melintasi perbatasan Meksiko-Amerika secara ilegal. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG