China dan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mendorong pembicaraan perjanjian perdagangan bebas versi ketiga pada KTT ASEAN di Jakarta, kata Direktur Kantor Komisi Sentral untuk Urusan Luar Negeri China, Wang Yi, Kamis (13/7).
Wang, yang menghadiri forum itu dengan sejumlah menteri luar negeri dari beberapa negara mengatakan, "kedua belah pihak secara aktif mempromosikan negosiasi kawasan perdagangan bebas versi 3.0, dan mendorong implementasi RCEP secara penuh."
Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) adalah blok perdagangan terbesar di dunia yang didukung oleh China. Kemitraan itu mulai berlaku pada 1 Januari 2022 dan menyatukan 15 ekonomi Asia-Pasifik termasuk Australia dan Jepang, serta 10 negara anggota ASEAN.
RCEP, dipandang sebagai alternatif dari Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) yang dipimpin AS, mencakup hampir sepertiga populasi dunia.
“Kami akan terus memperdalam kemitraan strategis komprehensif dengan ASEAN,” kata Wang.
Ia mengatakan RCEP akan menciptakan "lingkungan strategis yang lebih kuat untuk pengembangan dan revitalisasi kedua belah pihak serta untuk perdamaian dan stabilitas jangka panjang kawasan."
Sebelumnya pada jumpa pers badan kepabeanan China, juru bicaranya, Lyu Daliang, mengatakan: "China dan ASEAN adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain. Kedua belah pihak memiliki dasar kerja sama yang kuat dan potensi pengembangan yang besar. Perdagangan antara kedua pihak diperkirakan akan terus memiliki tren yang baik."
Menurut data kepabeanan China pada hari Kamis, nilai perdagangan dua arah China-ASEAN mencapai $447,3 miliar pada Januari-Juni, turun 1,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. [ab/uh]
Forum