Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, pada Senin (11/9), menuduh Iran menyiapkan bandara di Lebanon selatan sebagai sarana untuk memungkinkan serangan terhadap Israel.
Israel terganggu dengan program nuklir musuh bebuyutannya, Iran, peningkatan rudal dan dukungan terhadap militan di wilayah tersebut. Kelompok yang paling kuat, Hizbullah Lebanon, berperang dengan Israel pada 2006. Tetapi tahun ini, beberapa insiden telah terjadi di sepanjang perbatasan, dan kata-kata yang mengungkapkan kemarahan saling terlontar.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada konferensi keamanan internasional yang digelar Reichman University, Gallant menunjukkan gambar udara dari apa yang ia gambarkan sebagai bandara yang dibangun Iran untuk mencapai apa yang disebutnya “tujuan teroris” melawan Israel.
Ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai bandara itu tetapi mengatakan bahwa lokasi itu dapat menampung pesawat berukuran sedang. Lokasi yang ia tunjukkan berada di dekat desa Birket Jabbour di Lebanon dan Kota Jezzine, yang terletak sekitar 20 kilometer sebelah utara kota perbatasan Israel, Metulla.
Baik Hizbullah maupun para pejabat Iran belum menanggapi pernyataan Gallant.
Menurut sumber pihak non-Israel yang mengetahui lokasi itu, bandara itu bisa menampung drone besar – beberapa di antaranya dipersenjatai – yang dibuat berdasarkan cetak biru Iran. Sumber tersebut menambahkan bahwa drone yang diluncurkan dari lokasi itu bisa digunakan untuk operasional internal dan eksternal, tetapi sifat dan arah landas pacu menunjukkan bahwa drone lebih mungkin digunakan untuk kegiatan internal.
Hizbullah telah banyak berinvestasi dalam teknologi drone, kata sumber itu.
Gallant mengatakan ada upaya Iran untuk membuka fron berbahaya lainnya di perbatasan Israel dengan Yordania, yang memiliki perjanjian damai dengan Israel, “melalui milisi Syiah yang beroperasi dan berbasis di Irak.”
Ia tidak merinci skalanya atau menjelaskan tentang bagaimana hal tersebut dapat tercapai.
Israel secara luas diyakini memiliki persenjataan nuklir, meskipun tidak membenarkan atau menyangkalnya.
Gallant juga menyebutkan perpecahan dalam masyarakat Israel mengenai rencana perombakan undang-undang peradilan yang telah menyebabkan demonstrasi massal. Sebagian tentara cadangan juga menyatakan akan menolak panggilan jika undang-undang tersebut disahkan.
“Kelanjutan dari pergumulan di dalam negeri membahayakan ketahanan nasional, Pasukan Pertahanan Israel, dan kemampuan kita untuk memberikan keamanan kepada Negara Israel,” kata Gallant. [ka/jm]
Forum