Tautan-tautan Akses

Wali Kota Eagle Pass di Texas Umumkan Keadaan Darurat Setelah Migran Membanjiri Kota


Penjaga mendorong para migran yang menunggu di gundukan pasir di tengah sungai Rio Grande untuk berbalik ketika mereka mencoba menyeberangi sungai tersebut dari Meksiko ke AS, Sabtu, 23 September 2023. (AP/Eric Gay)
Penjaga mendorong para migran yang menunggu di gundukan pasir di tengah sungai Rio Grande untuk berbalik ketika mereka mencoba menyeberangi sungai tersebut dari Meksiko ke AS, Sabtu, 23 September 2023. (AP/Eric Gay)

Setelah angka imigrasi ilegal di perbatasan menurun, tiba-tiba terjadi lonjakan migran yang melintasi Sungai Rio Grande September lalu. Masuknya ribuan orang ke Kota Eagle Pass di perbatasan Texas itu mendorong pejabat kota untuk mengumumkan dan memperpanjang keadaan darurat.

Tanpa kaki dengan ditemani putrinya yang masih balita, Maria Argentina melintasi Sungai Rio Grande untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenang AS di Kota Eagle Pass. Kota itu berada di Texas barat daya, berbatasan dengan Kota Piedras Negras di Meksiko.

Sekelompok migran di dekatnya membantu ia melintasi kawat berduri yang dipasang di sana. Petugas patroli perbatasan mengawasi mereka. Pada satu titik, salah satu petugas memotong kawat berduri untuk membantu perempuan difabel asal Honduras itu. Ia sangat kelelahan, tapi lega karena akhirnya sampai ke daratan dengan selamat.

Maria memberi tahu petugas bahwa ia menyeberang bersama putrinya yang masih berusia dua tahun dan adik laki-lakinya. Ia dan banyak migran lain kemudian ditangkap oleh petugas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP).

Gilberto Lopez dan Alexander Nava adalah dua di antara banyak migran yang datang dari Venezuela.

Para migran memanjat kawat berduri setelah mereka menyeberangi Rio Grande dan memasuki AS dari Meksiko, Sabtu, 23 September 2023, di Eagle Pass, Texas. (Foto AP/Eric Gay)
Para migran memanjat kawat berduri setelah mereka menyeberangi Rio Grande dan memasuki AS dari Meksiko, Sabtu, 23 September 2023, di Eagle Pass, Texas. (Foto AP/Eric Gay)

“Perjalanan melintasi hutan, melewati negara demi negara sungguh sulit. Meksiko sangat sulit… Kami tiba di sini dengan harapan akan diberi izin masuk,” jelas Gilberto López.

“Kami telah melalui sebulan penuh perampokan, penjambretan, penculikan…,” kata Alexander Nava.

Mereka menggunakan pakaian dan selimut untuk membuka jalan di tengah kawat berduri yang dipasang Garda Nasional Texas, untuk menghalangi mereka masuk ke Amerika. Sementara sisanya menunggu di balik kawat-kawat itu.

Menurut Kepala Patroli Perbatasan Jason Owens, para petugas bekerja secara aktif untuk mengatur gelombang para migran. Biasanya, gelombang berjumlah 1.000 sampai 2.000 migran berusaha menyeberang ke AS, di mana banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Wali Kota Eagle Pass di Texas Umumkan Keadaan Darurat Setelah Migran Membanjiri Kota
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:42 0:00

Para petugas terkadang memotong kawat berduri untuk membantu mereka melintas, sebuah tindakan yang dikritik Gubernur Texas Greg Abbott, yang menyebutnya “membuka pintu bagi imigran gelap.” Namun Owens membela aksi itu.

“Saat para migran bertemu dengan petugas kami, mereka sudah berada di AS. Mereka tidak bisa memanjat tepi sungai dan itu tidak masalah, kecuali mereka mulai menghadapi rintangan. Jika mereka terbawa arus, jika mereka mulai tidak tahan dengan lingkungan sekitar, suhu ekstrem misalnya – dan para petugas melihatnya, mereka tidak akan membiarkan orang lain mati atau berada dalam bahaya,” komentar Jason Owens.

Karena kewalahan dan tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk menangani lonjakan migran yang membutuhkan makanan dan tempat tinggal, pejabat Kota Eagle Pass pun mengumumkan keadaan darurat.

Seorang migran yang melintasi Rio Grande dari Meksiko ke AS harus bersusah payah melewati penghalang kawat berduri dan mobil boks di Eagle Pass, Texas, Jumat, 22 September 2023. (AP/Eric Gay)
Seorang migran yang melintasi Rio Grande dari Meksiko ke AS harus bersusah payah melewati penghalang kawat berduri dan mobil boks di Eagle Pass, Texas, Jumat, 22 September 2023. (AP/Eric Gay)

Wali Kota Rolando Salinas telah meminta bantuan pemerintah federal untuk menangani situasi itu. Ia mengklaim, sekitar 12.000 migran tiba di kota berpenduduk 28.000 jiwa itu dalam kurun satu minggu.

Pemerintahan Biden pun mengambil tindakan pekan lalu dengan mengumumkan anggaran lebih dari $12 juta untuk komunitas yang menerima arus migran. Rolando mengatakan, “Saya mengerti orang-orang ini melarikan diri dari kondisi yang sulit di negara asal mereka. Saya tidak menyangkalnya, tetapi harus ada tata tertib. Kita tidak bisa hanya mengatakan, ‘Oh, kami kasihan pada mereka, biarkan semua orang datang,’ karena kalau begitu sistemnya akan runtuh.”

Kondisi di sana sudah sangat memprihatinkan, apalagi masih banyak tantangan ke depan. Peraturan pemerintahan Biden yang diumumkan Mei lalu mewajibkan para migran mengajukan permohonan suaka untuk membuat janji temu dengan pejabat imigrasi secara online, atau membuktikan bahwa mereka mencari perlindungan di negara lain terlebih dahulu sebelum tiba di AS. [rd/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG