Para penyintas Holocaust dari seluruh penjuru dunia menandai dimulainya hari kelima Hanukkah dengan upacara yang dilangsungkan secara virtual, seiring meningkatnya kekhawatiran di kalangan warga Yahudi mengenai perang Israel-Hamas dan lonjakan antisemitisme di Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara lain.
Conference on Jewish Material Claims Against Germany yang berbasis di New York menyelenggarakan acara tersebut untuk memperingati Malam Korban Holocaust Internasional.
Di Washington, Presiden AS Joe Biden menjadi tuan rumah resepsi di Gedung Putih yang dihadiri oleh para penyintas Holocaust pada Senin malam untuk memperingati Hanukkah. Biden terus mengecam meningkatnya antisemitisme di AS dan di luar negeri di tengah perang Israel-Hamas.
“Kami menangani dan menerapkan strategi nasional pertama untuk memerangi antisemitisme. Menuntut kejahatan rasial. Menaruh perhatian pada beberapa sekolah, meningkatkan keamanan di sekitar pusat-pusat kehidupan Yahudi dan banyak lagi. Kami menyerukan kepada seluruh warga Amerika untuk memastikan tidak ada tempat untuk kebencian di Amerika terhadap Yahudi, Muslim atau siapa pun,” ujar Biden.
Hanukkah, juga dikenal sebagai festival cahaya Yudaisme, menandai peresmian kembali Bait Suci di Yerusalem pada abad kedua Sebelum Masehi, setelah sekelompok kecil pejuang Yahudi yang dikenal sebagai Makabe membebaskan kuil tersebut dari pasukan pendudukan Suriah.
Liburan tahun ini terjadi ketika banyak orang Yahudi merasakan trauma dengan serangan mematikan pada 7 Oktober terhadap Israel di mana militan Hamas membunuh 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang lainnya. [lt/em]
Forum