Washington telah mendesak Israel agar melakukan penargetan serangan yang lebih tepat terhadap para pemimpin Hamas di Gaza, alih-alih melakukan pengeboman dan operasi darat secara luas, kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan hari Jumat (15/12).
“Akan ada transisi ke fase lain dalam perang ini, yang lebih terfokus pada penargetan para pemimpin dan operasi berbasis intelijen,” katanya kepada wartawan saat berkunjung ke Israel.
“Kapan tepatnya hal itu terjadi dan dalam kondisi apa tepatnya akan dibahas melalui diskusi intensif yang berkelanjutan antara AS dan Israel,” kata Sullivan. “Kondisi dan waktunya jelas menjadi bahan pembicaraan saya” dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, para pemimpin pemerintah Israel lainnya, serta para komandan militer.
Pada saat yang sama, militer Israel melaporkan bahwa mereka secara keliru membunuh tiga sandera warga Israel selama operasi darat di Jalur Gaza. Juru bicara utama militer, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pasukan Israel menemukan para sandera itu hari Jumat dan secara keliru mengidentifikasi mereka "sebagai ancaman".
Dia mengatakan tidak jelas apakah mereka melarikan diri dari penculiknya atau ditinggalkan. Kematian mereka terjadi di wilayah Shijaiyah Kota Gaza, tempat pertempuran berdarah melawan militan Hamas. Dia mengatakan militer Israel menyatakan “kesedihan mendalam” dan sedang menyelidiki insiden itu.
Kepala pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada Sullivan pada hari Kamis bahwa akan diperlukan waktu "lebih dari beberapa bulan" untuk menghancurkan Hamas, yang menurutnya telah membangun infrastrukturnya "di bawah tanah dan di atas tanah" di Gaza selama lebih dari satu dekade.
“Namun kami (Israel) akan menang dan kami akan menghancurkan mereka,” kata Gallant.
AS tolak pendudukan Gaza oleh Israel dalam jangka panjang
Sullivan menolak menjawab ketika ditanya pada hari Jumat apakah AS akan menahan bantuan militer jika Israel tidak mengurangi jumlah korban sipil, dan mengatakan bahwa cara terbaik untuk mencapai kesepakatan adalah melalui diskusi pribadi.
Sullivan juga mengatakan setelah pertemuan dengan Netanyahu dan Gallant di Tel Aviv bahwa upaya Israel untuk menghancurkan Hamas tidak boleh mengarah pada pendudukan Israel dalam jangka panjang di wilayah tersebut. Dia mengatakan Amerika Serikat yakin tidak masuk akal dan tidak tepat bagi Israel untuk menduduki kembali Gaza dalam jangka panjang.
Sejauh ini, Pasukan Pertahanan Israel telah menolak peningkatan tekanan global untuk mengekang serangannya di Gaza.
Timur Tengah telah menjadi pusat perhatian sejak Hamas yang didukung Iran melancarkan serangan teroris terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang, menurut perhitungan Israel. Serangan balasan dan serangan darat Israel telah menewaskan lebih dari 18.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.
Kekerasan terus berlanjut di Tepi Barat
Dua belas negara Eropa bergabung dengan Australia, Kanada dan Uni Eropa telah meminta Israel “untuk mengambil langkah-langkah segera dan konkrit untuk mengatasi tingginya rekor kekerasan pemukim di Tepi Barat yang diduduki.”
Dalam pernyataan bersama yang dirilis Jumat oleh pemerintah Swedia, negara-negara tersebut menyatakan “keprihatinan besar mereka terhadap rekor jumlah serangan yang dilakukan pemukim ekstremis (Yahudi) terhadap warga Palestina di Tepi Barat.”
“Meningkatnya kekerasan oleh pemukim ekstremis yang mereka lakukan terhadap warga Palestina tidak dapat diterima,” kata pernyataan itu. “Israel, sebagai kekuatan pendudukan, harus melindungi penduduk sipil Palestina di Tepi Barat.”
Pernyataan bersama tersebut juga mengatakan bahwa “mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan tersebut harus diadili” dan bahwa kekerasan tersebut “merusak keamanan di Tepi Barat dan wilayah tersebut serta mengancam prospek perdamaian abadi.”
Negara-negara Eropa tersebut adalah Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Irlandia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan Inggris. [pp/ft]
Forum