Tautan-tautan Akses

PBB Peringatkan Cuaca Musim Dingin Ancam 100 Ribu Anak-anak di Afghanistan Barat


FILE- Seorang anak perempuan Afghanistan menangis di depan rumahnya yang hancur akibat gempa bumi di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, 11 Oktober 2023. (AP/Ebrahim Noroozi)
FILE- Seorang anak perempuan Afghanistan menangis di depan rumahnya yang hancur akibat gempa bumi di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, 11 Oktober 2023. (AP/Ebrahim Noroozi)

PBB telah mengeluarkan seruan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan guna membantu puluhan ribu anak-anak di Afghanistan Barat yang menderita dalam kondisi musim dingin yang mengancam jiwa setelah serangkaian gempa bumi kuat pada Oktober lalu.

Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengeluarkan peringatan itu hari Senin, 100 hari setelah gempa-gempa susulan melanda Herat di bagian barat Afghanistan dan provinsi-provinsi di sekitarnya.

Pemerintah de facto Taliban dan berbagai organisasi bantuan memperkirakan bencana alam Oktober lalu menewaskan lebih dari 1.000 orang, terutama perempuan dan anak-anak, dan menghancurkan 21 ribu rumah. Banyak keluarga kehilangan mata pencaharian, serta ternak dan tanaman palawija mereka.

“Tiga bulan setelah gempa, dampak gempa di Herat masih terasa. Banyak keluarga masih tinggal di tenda-tenda atau tidur di tempat terbuka meskipun suhu dingin menggigit,” kata UNICEF.

Badan PBB itu menambahkan bahwa musim dingin yang mencengkeram Afghanistan, termasuk di wilayah Herat yang terdampak gempa, mengancam jiwa dan memperlambat upaya-upaya pembangunan kembali.

“Anak-anak masih berusaha mengatasi perasaan kehilangan dan trauma. Sekolah-sekolah dan pusat-pusat kesehatan, tempat anak-anak bergantung, rusak parah atau hancur sama sekali,” kata Fran Equiza, kepala perwakilan UNICEF di Afghanistan.

“Seolah belum cukup, musim dingin pun tiba dan suhu dalam kisaran di bawah titik beku. Anak-anak dan keluarga tanpa rumah hidup dalam kondisi yang mengancam jiwa mereka pada malam hari, tanpa ada pemanas di tempat-tempat tinggal sementara mereka,” kata Equiza.

Anak-anak perempuan Afghanistan membawa bantuan sumbangan ke tenda mereka, sementara mereka ketakutan dan menangis akibat badai pasir yang dahsyat, setelah dilanda gempa di distrik Zenda Jan, provinsi Herat, sebelah barat Afghanistan, 12 Oktober 2023. (AP/Ebrahim Noroozi)
Anak-anak perempuan Afghanistan membawa bantuan sumbangan ke tenda mereka, sementara mereka ketakutan dan menangis akibat badai pasir yang dahsyat, setelah dilanda gempa di distrik Zenda Jan, provinsi Herat, sebelah barat Afghanistan, 12 Oktober 2023. (AP/Ebrahim Noroozi)

UNICEF mengatakan bahwa dalam 100 hari sejak tanggap darurat awal, organisasi itu telah memindahkan fasilitas-fasilitas kesehatan di tenda ke struktur yang lebih permanen di kontainer-kontainer dan merawat ribuan orang yang terimbas gempa, kebanyakan perempuan dan anak-anak.

Badan PBB itu terus mengirimkan truk-truk pembawa air bersih untuk sekitar 19 ribu orang di Herat dan berencana memberikan bantuan uang tunai untuk membantu keluarga-keluarga memenuhi kebutuhan dasar mereka selama musim dingin ini.

UNICEF telah mendirikan puluhan fasilitas untuk membantu ribuan anak-anak, setengahnya adalah anak-anak perempuan, melanjutkan pendidikan dasar mereka.

“Tetapi ribuan lainnya masih membutuhkan bantuan kami. UNICEF khawatir mengenai kelangsungan hidup 96 ribu anak-anak yang terdampak gempa jika kami tidak dapat memberi layanan yang mereka perlukan untuk pulih,” kata Equiza. “Kami bergantung pada dukungan berkelanjutan untuk memastikan anak-anak itu bukan hanya selamat melewati musim dingin tetapi juga memiliki kesempatan untuk berkembang dalam bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang,”

PBB mengatakan sedikitnya 23 juta orang, sekitar separuhnya adalah anak-anak, memerlukan bantuan kemanusiaan di Afghanistan karena “dampak yang tersisa dari konflik berkepanjangan, cuaca ekstrem dan kemerosotan ekonomi yang parah di negara itu.” [uh/ab]

Forum

XS
SM
MD
LG