Serangan bom terpandu oleh Rusia di kota New York, Ukraina Timur, melukai sedikitnya tiga orang dan menghancurkan enam bangunan tiga lantai, kata para pejabat pada Selasa.
Ukraina mengalami peningkatan tajam jumlah korban sipil sejak Desember, ketika Moskow mengintensifkan serangan udara, membalikkan tren penurunan yang terlihat pada awal 2023, yang telah diperingatkan oleh PBB.
“Tiga orang saat ini diketahui terluka. Lima lainnya mungkin tertimbun reruntuhan. Enam bangunan tiga lantai dan lima rumah pribadi hancur,” kata kementerian dalam negeri.
Tim penyelamat menyisir puing-puing yang tampaknya merupakan bagian blok apartemen yang runtuh dalam semalam, menurut foto yang diterbitkan oleh kementerian.
New York, di wilayah Donetsk di Ukraina timur, berada di garis depan perang Ukraina dengan separatis yang didukung Rusia pada 2014 dan masih dekat dengan lokasi pertempuran.
Kota ini diperkirakan didirikan oleh anggota Gereja Mennonite yang menetap di wilayah tersebut di bawah pemerintahan Catherine Yang Agung, tetapi asal usul namanya masih menjadi misteri.
Nama kota ini diubah menjadi “Novgorodske” atau Kota Baru, oleh otoritas Soviet karena alasan ideologis pada 1951, dan mendapatkan kembali julukan New York setelah pemungutan suara oleh anggota parlemen Ukraina pada 2021. [ns/ab]
Terkait
Paling Populer
1
Forum