Amerika Serikat “optimistis” bahwa perundingan antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Qatar dapat menghasilkan kesepakatan baru untuk memulangkan sandera Israel dengan imbalan gencatan senjata di Gaza, kata Gedung Putih, Selasa (16/1).
“Saya tidak ingin berbicara terlalu banyak di depan umum karena kami masih merundingkan ini, tetapi kami optimistis perundingan ini dapat membuahkan hasil, dan segera membuahkan hasil," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby dalam konferensi pers.
Penasihat utama Presiden AS Joe Biden untuk Timur Tengah, Brett McGurk, sempat berkunjung ke Doha minggu lalu untuk mendiskusikan kemungkinan kesepakatan mengenai para sandera.
Kelompok militan Hamas menyandera sekitar 250 orang dari Israel ke Gaza sewaktu melancarkan serangan pada 7 Oktober silam; 132 di antaranya menurut Israel masih berada di sana, termasuk sejumlah warga Amerika.
Pertempuran antara Hamas dan Israel di Gaza sejak serangan pertama kelompok militan itu mengakibatkan sekitar 1.140 kematian di Israel; sebagian besar korban adalah warga sipil, menurut penghitungan kantor AFP berdasarkan data yang diberikan pihak Israel.
Sedikitnya 24.285 warga Palestina—70 persen dari mereka adalah perempuan, anak-anak dan remaja, telah terbunuh di Gaza akibat pemboman dan operasi darat Israel sejak 7 Oktober, menurut pemerintah Hamas.
Sementara itu, Kirby mengapresiasi pengumuman “penting” dari Israel bahwa mereka akan mengurangi intensitas perang yang telah memicu ketegangan di seluruh Timur Tengah. Penarikan satu divisi pasukan tentara Israel dari Gaza merupakan “langkah positif untuk beralih ke operasi (militer) yang lebih rendah intensitasnya,” kata Kirby. Pengurangan intensitas operasi Israel juga memungkinkan peningkatan distribusi bantuan kemanusiaan di dalam Gaza, tambahnya. [br/ka]
Forum