Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan “Israel memiliki hak untuk mengejar Hamas” setelah kelompok militan tersebut menyerang bagian selatan negara itu dan menewaskan 1.200 warga, serta menculik sekitar 250 orang lainnya, yang sebagian telah dibebaskan. Tetapi “Israel juga memiliki tanggung jawab fundamental untuk melindungi warga sipil tidak berdosa di Gaza,” tegasnya saat menyampaikan pidato kenegaraan tahunan di hadapan Kongres AS pada Kamis (7/3) malam.
Dengan menyebut tanggal 7 Oktober sebagai hari yang paling banyak menewaskan warga Yahudi sejak Holocaust, Biden menyampaikan komitmennya pada semua keluarga Amerika yang anggota keluarganya masih ditahan Hamas, bahwa “kami tidak akan beristirahat sampai kami dapat membawa pulang orang-orang yang mereka cintai.”
Biden mengatakan perang Israel-Hamas telah menimbulkan dampak luar biasa terhadap warga sipil tidak berdosa, yang jumlahnya jauh melampaui gabungan korban perang di Gaza sebelumnya.
“Kami telah bekerja tanpa henti untuk mencapai gencatan senjata yang akan bertahan setidaknya enam minggu. Gencatan senjata ini akan membawa pulang para sandera ke rumah, meringankan krisis kemanusiaan yang tidak dapat ditoleransi, dan membangun sesuatu yang dapat lebih bertahan,” ujarnya.
Lebih jauh Biden mengatakan “malam ini saya perintahkan militer Amerika untuk memimpin misi darurat guna membangun sebuah dermaga temporer di pesisir Gaza yang dapat dimasuki kapal-kapal besar yang membawa makanan, air bersih, obat-obatan dan tempat-tempat penampungan sementara.”
“Tidak ada satu pun tentara AS di darat,” tegas Biden merujuk pada pembangunan dermaga tersebut.
Bantuan kemanusiaan bukan alat tawar
Selain menyerukan kepada Israel untuk mengizinkan masuknya lebih banyak bantuan ke Gaza dan memastikan agar petugas-petugas kemanusiaan tidak terjebak dalam baku tembak, Biden secara khusus menyampaikan pesan kepada “para pemimpin Israel.”
“Bantuan kemanusiaan tidak dapat menjadi pertimbangan sekunder atau tawar-menawar. Melindungi dan menyelamatkan nyawa orang yang tidak bersalah harus menjadi prioritas,” ujar Biden.
Ia kembali menggarisbawahi pernyataan sebelumnya bahwa “jika kita melihat ke depan, satu-satunya solusi nyata adalah solusi dua negara.”
“Saya mengatakan hal ini sebagai pendukung Israel seumur hidup dan satu-satunya presiden Amerika yang mengunjungi Israel di masa perang.”
Biden juga memaparkan bahwa “tidak ada jalan lain yang menjamin keamanan dan demokrasi Israel; tidak ada jalan lain yang menjamin warga Palestina dapat hidup dengan damai dan bermartabat; dan tidak ada jalan lain yang menjamin perdamaian antara Israel dan semua negara tetangganya di Arab, termasuk Arab Saudi,” selain solusi dua negara.
Selain memerintahkan militer Amerika untuk membangun dermaga temporer di Gaza, Biden juga memerintahkan serangan terhadap kelompok militan Houthi, demi mempertahankan pasukan Amerika di wilayah itu.
“Saya membangun koalisi dengan lebih dari selusin negara untuk mempertahankan pelayaran internasional dan kebebasan navigasi di Laut Merah,” tambahnya. [em/jm]
Forum