Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Senin (11/3) mengumumkan tambahan bantuan sebesar $100 juta (sekitar Rp1,5 triliun) untuk mendanai penerjunan misi pasukan multinasional ke Haiti, menyusul pertemuan dengan para pemimpin negara-negara Karibia di Jamaika, untuk menghentikan krisis kekerasan di negara tersebut.
Blinken juga mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan senilai $33 juta (sekitar Rp511 miliar) dan penyusunan proposal bersama yang disepakati para pemimpin Karibia dan pemangku kepentingan Haiti, yang dapat mempercepat pembentukan “dewan majelis kepresidenan.”
Ia mengatakan, dewan majelis itu akan mengambil “langkah-langkah nyata” – yang tidak dijelaskan Blinken lebih lanjut – untuk memenuhi kebutuhan rakyat Haiti dan memungkinkan penerjunan pasukan multinasional pimpinan Kenya yang sempat tertunda.
Proposal bersama itu didukung oleh para anggota Caricom, blok perdagangan regional yang menyelenggarakan pertemuan darurat pada hari Senin.
“Saya rasa kita semua dapat sepakat bahwa Haiti sedang berada di ambang bencana,” kata Presiden Guyana Irfaan Ali. “Kita harus mengambil tindakan cepat dan tegas.”
Ia mengatakan bahwa ia “sangat yakin bahwa kita telah menemukan kesamaan” untuk mendukung apa yang ia gambarkan sebagai solusi yang dipimpin dan dimiliki Haiti.
Sementara itu, Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness mengatakan pertemuan itu adalah bagian dari proses.
“Jelas bahwa Haiti sekarang berada pada titik kritis,” ujarnya. “Kami sangat sedih karena sudah terlambat bagi banyak orang yang telah lebih dahulu kehilangan banyak hal di tangan geng kriminal.” [rd/rs]
Forum